MEMOonline.co.id, Probolinggo - Pemuda ganteng bekulit putih bersih Fathur (21), asal Desa Tegalsono RT2/RW3, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo, tewas dengan luka bacok di leher kanan.
Kasus penganiayaan berat mengakibatkan korban meninggal ini, terjadi pada Kamis (13/8/2020) malam sekitar pukul 23.30 WIB, di Dusun Sumber Muning, Desa/Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo.
Tohir, paman korban mengatakan, peristiwa berdarah menimpa keponakannya itu belum diketahui motifnya. Namun ada dugaan, korban dibacok tiba-tiba saat posisinya membelakangi pelaku. “Ada kemungkinan korban diserang dari belakang.
Itu kalau melihat luka dialami korban,” katanya.
Sebelum peristiwa terjadi, cerita Tohir, korban keluar rumah berboncengan dengan temannya menuju acara hajatan tetangga desanya di Desa Tegalsiwalan. “Kebetulan disana juga digelar orkes. Biasalah anak-anak muda kalau ada orkesan suka menonton,” sambungnya.
Diduga beberapa jam setelah bubaran orkes itulah, peristiwa pembacokan terjadi. “Ada yang bilang, saat acara orkes digelar juga tidak ada tawuran antar penonton. Kemungkinan Fathur, diserang setelah bubaran orkes,” pungkas Tohir.
Imam, kerabat korban lainnya menyatakan, sehari-hari Fathur dikenal baik dan bersahaja. Bahkan semasa hidup almarhum juga dikenal tekun beribadah. “Kalau punya musuh saya kira tidak ada. Selalu baik kok sama orang. Kemungkinan-kemungkinan bisa saja terjadi. Misal salah sasaran,” singkatnya.
Usai olah TKP, jasad korban langsung dilarikan ke ruang pemulasaraan kamar jenazah RSUD dr. Mohamad Saleh, Kota Probolinggo. Juardi, salah satu petugas kamar jenazah menyatakan, terdapat luka memanjang mulai telinga kanan leher hingga tulang belikat korban. “Luka lain seperti tanda-tanda perlawanan tidak ada. Panjang luka sekitar 30 CM,” katanya.
Polisi belum bisa memberi keterangan resmi terkai motif dan kronologis kejadian. Demikian juga soal kabar beredar menyatakan salah satu pelaku pembacokan berhasil diamankan belum dijawab polisi. (Hotimatus)