Persiapan Pamsimas Dirasa 'Mentah', Ketua KKM Wates Wetan Ranuyoso Geram

Foto: Yon Kuswoyo - Ketua KKM Desa Wates Wetan Kecamatan Ranuyoso Lumajang
502
ad

MEMOonline.co.id, Lumajang - District Project Management (DPUM) dan Tim Pamsimas Kabupaten Lumajang, menggelar pertemuan dengan Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) Desa Wates Wetan Ranuyoso, di Rusunawa Lumajang, Rabu (12/8/2020).

Saat itu terjadi adu argumentasi, dimana Yon Kuswoyo Ketua KKM Desa Wates Wetan, menilai jika tim Pamsimas di wilayahnya kurang matang dalam melakukan perencanaa, namun pelaksanaan tetap saja dilakukan.

Hal itu ia khawatirkan, akan berdampak ketika pihaknya berdasar pada keswadayaan dan melakukan penarikan pada warga, tidak diseratai hasil yang optimal (lancarnya aliran air) sehingga membuahkan masalah dikemudian hari.

Ketidak matangan tim Pamsimas dalam melakukan persiapan, kata Yon Kuswoyo bisa dilihat dengan berpindah - pindahnya tempat tandon air dan tak menentu.

"Tempo hari, tempat tandon berubah - ubah tidak menentu, dan dari situ kita lihat dari pamsimas sendiri tidak mempunyai pendirian yang teguh. Berarti, perencanaannya masih mentah," ucapnya saat diwawancarai awak media. 

Yon Kuswoyo menambahkan, jika persiapannya masih mentah, kenapa program ini mesti dilanjutkan. 

"Ini dana besar, jika kalau hanya dibuat pembelanjaan yang sia - sia seperti ini, nanti warga akan memberontak. Karena disisi lain, pamsimas sendiri itu, ada dana swadaya dan berarti jika swadaya, akan melakukan penarikan ke warga. Jadi intinya, kalau warga sudah mengeluarkan uang, yang jelas warga akan menuntut kelancaran air. Dan ketika nanti kelancaran air itu tidak efektif, warga akan bersikap dan yang menjadi korban adalah tetap KKM dan anggota," imbuhnya.

Terlebih, Yon Kuswoyo yang akrab disapa iyon oleh warga setempat tersebut menerangkan, dari hasil kajian sebelumnya pada titik sumber mata air, hanya menghasilkan 3 liter air per detik, dirasa hal itu tidak akan mencukupi keperluan di dua desa. 

Jika tim pamsimas dan Kabupaten terus melanjutkan program tersebut yang menurutnya berada dalam persiapan yang kurang matang, iyon meminta berita acara pertanggung jawaban.

"Biar saya enak, acuannya ke warga nanti enak. Jika tidak dituruti, saya tidak akan laksanakan pengerjaan fisiknya. Untuk saat ini, semua bahan - bahan sudah sampai ke titik sumber, pondasi sudah digali, memang sempat saya hentikan karena situasinya seperti ini. Nanti ketika saluran sudah sampai ke rumah warga dan ternyata airnya tidak mengalir, apa yang akan saya katakan ke warga," pangkasnya.

Sementara Sayyid Muhammad, Koordinator Pamsimas Kabupaten Lumajang menanggapi jika keluhan dan kekhawatiran Ketua KKM terkait tidak cukupnya debit air, menurutnya sangat logis dan masuk akal, karena KKM lah yang nantinya akan berhadapan dengan masyarakat. 

Akan tetapi, Sayyid menegaskan jika dalam upaya yang ditempuh pihaknya sudah mempunyai kajian dan hitungan - hitingan. 

"Yang sudah dilakukan pekan kemarin oleh rekan - rekan dilapangan (tekhnis), itu memang dua titik yang diukur, hasilnya 3 liter per detik. Sementara keperluan di dua desa, yakni Desa Wates Wetan dan Wates Kulon harusnya 5,2 liter per detik," terang Sayyid.

Tegasnya, saat itu yang diukur dalam dua titik tersebut, kebetulan diambil dari pipanya yang mancur. Ketemulah 3 liter per detik. Sementara disekitarnya itu masih ada, dan itu perlu ditangkap nanti dimasukkan ke dalam tandon pompa dan bisa menghasilkan 4 liter per detik.

Sayyid mengakui jika itu masih kurang. Akan tetapi, pihaknya akan mencukupi kekurangan itu dari broncap (tandonan induk) dari Desa Penawungan.

"Itu, informasi yang belum diterima oleh KKM. Sehingga mereka hanya berfikir 3 liter per detik dan itu tidak cukup.

Sayyid juga berjanji, akan terus mengkoordinasikan setiap hal yang sifatnya demi kebaikan warga, dengan pihak terkait.

Untuk diketahui, Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS), adalah salah satu program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia dengan dukungan Bank Dunia, program ini dilaksanakan di wilayah perdesaan dan pinggiran kota. (

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Kegiatan bagi - bagi takjil gratis yang dilakukan Pemkab Sumenep bersama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), BUMD,...

MEMOonline.co.id- Sejarah telah mencatat, agama Kristen berperan besar dalam pembentukan peradaban dunia Barat. Umat Kristen Protestan pun telah...

MEMOonline.co.id, Surabaya- Dalam perkembangan mengenai pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru, otorita telah memberikan ultimatum kepada masyarakat...

MEMOonline.co.id, Kabupaten Bekasi- Rekapitulasi suara di Kabupaten Bekasi telah usai, PDIP dipastikan mengisi 8 kursi DPRD Kabupaten Bekasi setelah...

MEMOonline.co.id, Kabupaten Bekasi- Sebanyak 55 Caleg yang bertarung di Pemilu 2024 lalu potensial mendapatkan kursi DPRD Kabupaten...

Komentar