MEMOonline.co.id, Jember – Ratusan massa Front Pembela Islam (FPI) dan organisasi buruh Serikat Buruh Muslim Indonesia (Sarbumsi) menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Jember. Senin (3/8/20).
Ratusan massa gabungan itu mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Anak Bangsa (AAB). Dengan membentangkan poster dan spanduk, mereka menentang adanya pengesahan dua Rancangan Undang-undangan (RUU), yakni Omnibus Law dan Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP).
Dalam orasinya, salah seorang oator aksi FPI Jember Bahrain Ali mengatakan, RUU PIP merupakan akal bulus dari para politisi penggagasnya. Sebab, yang sebelumnya bernama RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP), kini hanya diubah istilah demi memuluskan rencana licik.
"Sangat bertentangan dengan Pancasila, merusak aakidah Islam, kita harus tolak, takbir," ucap dia ditengah kerumunan massa
Ia menilai, jika di tetapkan hal itu bisa mendorong kelompok tertentu yang ingin menghidupkan kembali komunisme.
“RUU PIP mengandung kalimat ketuhanan yang berkebudayaan, yang itu bertentangan dengan akidah Islam. Pancasila sudah final gausah ditambah, yang ingin mengubahnya adalah antek PKI konyol," ujarnya berapi-api.
Sementara itu Ketua DPRD Jember Itqon Syauqi mengyampaikan, pihaknya mendukung langkah para para demonstran, tuntutan tertulis dari AAB tersebut akan diteruskan kepada pemerintah pusat dan DPR RI.
“Kita akan sampaikan aspirasi AAB ke pemerintah pusat melalui faksimile, kami dukung penuh tuntutan saudara-saudara sekalian,” ucap dia dihadapan para demonstran melalui pengeras suara. (Ini/Zai/Red).