Rekom Hanura Tak Jatuh Pada Ketua DPC di Pilbup Sumenep 2020, Nasib Pasangan Fauzi - Eva ?

Foto: Ilustrasi pasangan Cabup/Cawabup Pilkada Sumenep 2020
1904
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep - Menjelang pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) serentak pada 9 Desember mendatang, situasi dinamika politik di Kabupaten Sumenep kian memanas.

Kondisi ini diperparah dengan munculnya surat rekomendasi dewan pimpinan pusat (DPP) Partai Hanura yang tidak jatuh terhadap Ketua DPC nya, yakni Nyai Hj. Dewi Kholifah.

Terlebih lagi, perempuan yang biasa dipanggil Nyai Eva ini merupakan calon wakil bupati (Cawabup) yang dipasangkan dengan calon bupati (Cabup) Achmad Fauzi dari PDI- Perjuangan. 

Dimana, pasangan ini baru mendapat dukungan dari PDIP dan Partai Amanat Nasional (PAN) saja, yang notabene di dewan mendapatkan 5 kursi dan PAN 6 kursi, total 11 kursi di parlemen.
 
Disisi lain, yakni Fatah Jasin semakin berada diatas angin. Pasalnya, surat rekomendasi DPP partai Hanura justru jatuh kepada KH. Ali Fikri Waris yang menjadi Cawabupnya. 

Ditambah lagi dengan rekom dari Partai PKB, Demokrat serta Hanura dengan total 20 kursi Parlemen. Paslon ini kian mantap untuk terus maju di Pilkada.

Kendati demikian, harapan menambah kekuatan dari kedua Paslon yang akan bertarung di Pilbub Sumenep ini terbuka lebar. sebab, masih ada sejumlah partai yang memiliki kursi di parlemen belum merapat di pihak manapun.

Diantaranya,  partai yang belum menentukan pilihannya adalah Partai NasDem 3 kursi, PKS 2 kursi, PPP 7 kursi, PBB 1 kursi serta partai Gerindra 6 kursi. 

Dengan demikian, hingga saat ini masih menyisakan 19 kursi di parlemen. Artinya, masih ada kemungkinan-kemungkinan yang akan berubah seiring berjalannya waktu hingga Desember mendatang. 

Uniknya, disituasi politik yang kian memanas ini, banyak pihak menunggu pernyataan dari fraksi PAN, apakah PAN akan meminta jatah Cawabup pada PDIP mengingat HJ Eva oleh partainya saja tidak mendapatkan rekomendasi.

Akibat dari memasnya situasi politik, beberapa pengurus partai di Sumenep enggan berkomentar ketika dimintai keterangan terkait lepasnya rekom Hanura.

Akis Jazuli misalnya, Ketua Fraksi Nasdem, Hanura, Sejahtera, mengatakan, pihaknya tidak ingin menyiram minyak ke dalam api yang sedang menyala.

"Tidak etis apabila mengomentari dapur orang lain," katanya. Minggu (19/7/20) kemarin.

Namun, lanjut Akis, kontestasi politik akan berubah 100 persen apabila sebelum penetapan calon tiba-tiba PAN minta jatah Wabup ke PDIP.

"Itu akan memusingkan Fauzi maupun Nyai Eva, karena desas-desus tentang ini sudah mulai terdengar di gedung dewan”, pungkas Akis memutus pembicaraan. (Zain).

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Jember- Proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Desa Sumberpinang, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, menuai sorotan...

MEMOonline.co.id, Lumajang- MD alias YF (51), warga Desa Wonogriyo, Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang, harus merasakan terjangan timah panas...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Sebanyak 478 personel kontingen Kabupaten Lumajang resmi dilepas oleh Bupati Indah Amperawati (Bunda Indah) untuk...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Tudingan miring terhadap kualitas pelayanan di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep terbantahkan dengan hadirnya Instalasi...

MEMOonline.co.id, Jember- Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember menuntut terdakwa Tradiska Prastyawan dengan hukuman penjara selama 3 tahun 6 bulan atas...

Komentar