Berpotensi Merusak Lingkungan, Maraknya Pembuatan Tambak Udang di Wilayah Kecamatan Dungkek Sumenep Dikeluhkan Warga

Foto: Berserakan, proses pembuatan lahan tambak di Kecamatan Dungkek
1050
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pembuatan tambak udang di wilayah Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, kian marak dilakukan. Tak hanya para investor China yang membuat tambak udang berskala besar.

Warga setempat pun ikut tergiur dengan keuntungan yang diperoleh dari bertambak, akibatnya tidak sedikit masyarakat setempat yang memiliki modal besar berlomba-lomba membuat tambak udang.

Bedanya, para petambak China lebih dulu mengurus dan memiliki izin menambak, sedangkan petambak lokal banyak yang tidak mengantongi izin.

Ironisnya, pembuatan tambak tersebut bagai pisau bermata dua, selain bisa meraup keuntungan dari penjualan budidaya udang tersebut, rusaknya lingkungan akibat pembuatan tambak pun tak dapat dihindari, 

Tidak sedikit pohon yang ditebang di sepanjang bibir pantai Kecamatan Dungkek, pengerukan tanah menggunakan alat berat seperti Excavator sangat mudah di jumpai di sepanjang pesisir timur kota Sumenep itu.

Karena faktor tersebut, sejumlah warga yang merasa dirugikan banyak yang mengeluh. Bahkan diantara mereka ada yang mendatangi Camat setempat untuk menghentikan atau menyegel tambak udang tersebut.

Salah seorang warga Desa Romben Rana Kecamatan Dungkek mengatakan, keberadaan tambak udang di desanya telah membuat air sumurnya menjadi payau. Sebab, air laut yang disedot ke daratan telah merubah kualitas sumber air di dalam sumurnya tersebut . 

Selain itu, pria yang enggan disebutkan namanya itu menuturkan, bau menyengat yang diakibatkan air tambak dan limbah membuat udara lingkungannya tidak sedap, suhu udara Semakin panas.

"Di desa kami sekarang lagi ada proses pembuatan tambak. Alat berat sudah menguruk tanah dari pagi. Jika tambak itu tetap dioperasikan, tentu membuat udara disni semakin gerah, " tuturnya Rabu (24/06/2020).

Menurut dia, tumbangnya puluhan pohon kelapa yang berguna sebagai penghadang angin laut dan penyejuk sangat berpengaruh terhadap temperatur udara di sekitar pemukiman penduduk dekat tambak.

"Angin laun bercampur garam akan gampang merusak bangunan rumah yang ada di sekitar tambak, juga membuat udara makin panas," keluhnya.

Hal senada juga disampaikan oleh warga Dusun Muara, Desa Lapa Daya. Bahkan mereka menolak rencana pembangunan tambak dengan cara melayangkan surat kepada Pemerintah Kabupaten Sumenep.  Termasuk DPRD, DLH, PCNU, DPMPTSP dan Pemerintah Kecamatan Dungkek.

Dalam isi surat terbuka itu, mereka minta keadilan dan berkeluh kesah kepada pemerintah agar pembuatan tambak ditutup.

"Kami mau istirahat saja sudah terganggu, tidur tidak nyenyak. Sebab sekarang ini sudah timbulkan bising, dan debu bertebaran. Alat berat dan truk-truk besar wira-wiri di dekat rumah kami. Bagaimana nanti setelah beroperasi," demikian kutipan surat tersebut 

Sementara itu Camat Dungkek Ach Zaini menerangkan, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa terkait banyaknya pembuatan tambak di wilayahnya. Karena, wewenang pemberian ijin dan penyegelan tambak ada pada Pemerintah Kabupaten.

"Itu wewenang Kabupaten, ijinnya nanti terpadu," terangnya. Rabu (24/06/2020) lalu.

Zaini mengungkapkan, selama ini tambak udang yang mengantongi ijin hanya ada 2, yakni di Lapa Daya, dimana tambak tersebut merupakan tambak milik etnis Tionghoa.

Sedangkan tambak yang dikelola masyarakat lokal tidak satupun yang mengantongi ijin. Sebab itu dia menghimbau kepada petambak illegal agar segera mengurus ijinnya.

Menurut Zaini, tidak adanya ijin, berpotensi besar terhadap rusaknya lingkungan. Pasalnya, karena tidak ada pengelolaan limbah tambak serta Amdal sangat beresiko pada rusaknya perkebunan, maupun terumbu karang di lokasi tambak udang tersebut.

"Kami menunggu pemerintah melakukan tugasnya, agar ditertibkan dan ditutup kalau tidak berijin," Pungkasnya. (Zain).

.

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Gara - gara bantaran sebuah sungai yang ada di Desa Kebonagung, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lumajang, resmi mengoperasikan sarana WiFi Publik di seputaran Alun - Alun...

MEMOonline.co.id, Sampang- M Inisial, seorang mucikari asal desa Taddan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur ditangkap jajaran...

Bersama ini saya ijin menyampaikan keluhan masyarakat sekitar pasar induk Cibitung Kabupaten Bekasi, bahwa sudah lebih dari 3 bulan sampah di...

MEMOonline.co.id, Kota Bekasi- Silaturahmi Pemerintah Kota Bekasi bersama para insan pers di Pendopo Walikota Bekasi diawali dengan acara buka puasa...

Komentar