
MEMOonline.co.id, Lumajang - Proyek pembangunan jembatan beton di Dusun Darungan Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso Kabupaten Lumajang, kondisinya masih jauh dari kata jadi.
Sebagian hanya galian, akan tetapi belum kelihatan ada material sekalipun, sebagai tanda pembuatan pondasi.
Data dihimpun media ini, jembatan penghubung antara Desa Wonoayu dengan Desa Wates Kulon Kecamatan Ranuyoso itu, sumber dananya berasal dari BKK (Bantuan Keuangan Khusus).
Pengajuan usulan program serap aspirasi masyarakat untuk tahun anggaran 2018. Ada nama salah seorang anggota dewan komisi A DPRD Kabupaten Lumajang inisial 'NQ'.
Pada format data yang terhimpun, tertulis nominal anggaran Rp. 175.000.000, sasaran BKK RT 001 RW 03 Dusun Darungan Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso, jenis jembatan beton, dengan kode 02.
Hingga saat ini, dilokasi termaksud hanya sedemikian itu seperti terabaikan. Didukung oleh letak yang jauh dari keramaian, membuat proses pembangunan mudah diselewengkan.
Masih berantakan, ada tarikan benang, galian belum ada material dan ada beberapa real KA (kereta api) panjang. Diduga akan digunakan sebagai bahan.
Menurut warga setempat, tahun lalu sempat ada kerja bakti (gotong royong) seolah mau bikin jembatan. Akan tetapi berhenti ditengah jalan, dan hingga kini kian tak berlanjut.
''Tahun lalu ada kerja bhakti, di jembatan itu. Dan berhenti sampai sekarang ini," kata salah satu warga, yang meminta namanya tidak disebut, Minggu (3/5/2020).
Dilain hal, 'NQ' saat dikonfirmasi media terkait akan hal tersebut, senada ia membenarkan jika jembatan tersebut, sumber dananya berasal dari BKK Bantuan Keuangan Khusus usulan tahun anggaran 2018.
Namun ia mengutarakan, jika terkait pencairan dana BKK untuk pembangunan jembatan beton tersebut, seluruhnya masuk ke rekening desa setempat.
''Kan mon BKK toronnah ka rekening disah,'' tulis dia dalam logat Madura yang artinya 'kan kalau BKK tururnnya ke rekening desa". Minggu (3/5/2020).
Sempat dengan nada gurau, melalui percakapan via WhatsApp, 'NQ' meminta hal itu untuk dibiarkan. Menurutnya, besok - besok jembatan yang penting selesai. (Hermanto)