MEMOonline.co.id, Bangkalan - Semenjak Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Kinerja Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan hingga Puskesmas terus disorot oleh komisi D DPRD.
Bagaimana tidak, saat ini jumlah masyarakat Bangkalan yang terpapar Covid-19 sudah mencapai 9 orang.
Ketua komisi D DPRD Bangkalan Nur Hasan menyampaikan, pihaknya panggil Kepala Dinkes (Kadinkes) agar bekerja serius dalam menangani penyebaran Covid-19.
Selain upaya pencegahan, pihaknya juga menyoroti penggunaan anggaran dalam menanggulangi Covid-19. Yaitu mengenai pembelian alat kesehatan (Alkes), seperti pengadaan alat pelindung diri (APD) dan alat rapid tes.
Menurut politisi partai PPP itu, berdasarkan keterangan dari sejumlah kepala Puskesmas yang dipanggil, ketersediaan peralatan kesehatan dalam menangani Covid-19 sudah cukup, sehingga tidak perlu lagi melakukan pembelian.
"Makanya kami meminta Kadinkes untuk bijak dalam menggunakan anggaran, dan membatalkan pemesanan," terangnya. Rabu (29/04/20).
Sementara itu Kadinkes Bangkalan Sudiyo mengatakan, dalam pemanggilan itu pihaknya diminta untuk menjelaska serapan penggunaan anggaran refokusing Covid-19 yang sebesar 11,8 Milyar tersebut.
"Dari dana refokusing sendiri yang terserap tidak sampai 5%," jelasnya.
Pria berkacamata itu mengungkapkan, serapan tersebut digunakan untuk pengadaan alkes yang sifatnya urgen, yakni pembelian 800 pcs alat rapid tes dan 1000 pcs APD.
"Kami sangat hati-hati dalam menggunakan anggaran ini, sesuai petunjuk teknis pembelian alkes itu sudah didistribusikan ke setiap Puskesmas di Bangkalan," Pungkas Sudiyo. (Zai).