MEMOonline.co.id, Sampang - Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi dan Wakil Bupati Sampang, H. Abdullah Hidayat memantau langsung kedatangan pemudik asal Negeri jiran maupun pemudik dari luar kota.
Sebelum kedatangan TKI asal Negeri Malaysia, Bupati dan Wakil Bupati Sampang langsung menuju ke Posko penanganan Covid -19 untuk memastikan persiapan petugas dalam menangani para pemudik asal luar kota.
Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi saat dikonfirmasi di Posko Covid -19 mengatakan, pihaknya memantau kedatangan para pemudik untuk mengecek langsung keadaan para pemudik, baik dari luar kota maupun dari luar Negeri.
"Pemudik kita lakukan screening dan didata di Posko, selanjutnya kita distribusikan ke Puskesmas dan kecamatan agar secepatnya dilakukan monitoring," jelas Bupati Sampang, kamis (2/4/2020) pagi.
Menurut Bupati, selama 14 hari kita pantau kondisi para pemudik, kalau selama 14 hari dinyatakan aman ,maka kita nyatakan aman
"Kalau ada indikasi, maka kita akan lakukan pengecekan ulang, dan kalau tambah parah, kita akan fasilitasi dan sudah kita siapkan tempat isolasi," jelasnya.
Disinggung para pemudik yang tidak turun di Posko, Bupati sudah menyiapkan Posko di setiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Sampang.
"Pemerintah tidak fokus di Posko penanganan Covid -19, akan tetapi di setiap Kecamatan sudah ada posko untuk mendata dan memeriksa kedatangan para pemudik," ungkapnya.
"Masyarakat Sampang jangan panik, jaga kebersihan dan kita wajibkan untuk memakai masker, kita tunggu kedatangan masker ini, dan masker ini gratis," tukasnya.
Sementara, Hoimatun, pemudik asal Malaysia yang tak luput dari pemeriksaan tim posko Covid -19, saat dikonfirmasi mengatakan, dirinya pulang dari negara Malaysia menggunakan kapal laut dan transit di Batam, dari Batam dirinya menggunakan pesawat menuju bandara Juanda Surabaya.
Di Batam pun dirinya mengaku diperiksa dan di data, setelah itu mau masuk bandara Juanda Surabaya diperiksa, mau keluar dari Jauandapun dirinya diperiksa.
Perempuan berusia 26 tahun, asal Karang Penang Oloh, Kecamatan Karang Penang ini sudah merantau di negara jiran selama 4 tahun. Dirinya pulang ke Indonesia lantaran virus Corona.
"Satu bulan saya libur karena corona, saya bekerja di Negeri Jiran di sebuah cafe," jelasnya.
Menurut Humaitun, di Negara Malaysia sudah Lockdown, dirinya sudah tidak bisa berbuat apa apa di Negeri seberang, makanya memutuskan pulang kampung.
"Dirinya akan kembali ke Negeri Jiran, setelah situasi Covid -19 ini sudah membaik," jelas Humaitun yang dijemput keluarganya di Posko penanganan Covid -19.(Fathur)