Umbul Doa Dari Solo Untuk Indonesia, Ikhtiar Masyarakat Surakarta Agar Bebas Wabah Corona

Foto : Ritual Umbul Doa
763
ad

MEMOonline.co.id, Surakarta - Acara Umbul Doa yang diselenggarakan secara tertutup di pendopo Loji Gandrung dan hanya dihadiri Walikota, Wakil Walikota juga Sekertaris Daerah serta para seniman pelaksana, Kamis (26/3) malam.

Menurut Walikota Surakarta, FX. Hadi Rudyatmo, acara adat yang berisi doa tersebut mempunyai dua maksud khusus, yaitu, pertama, untuk mendoakan Ibu Hj. Sudjiatmi Notomiharjo, Ibunda Presiden Joko Widodo. 

"Semoga arwah almarhumah diterima disisi Tuhan YME. Dan keluarga yang ditinggalkan khususnya Presiden Jokowi, diberi kesehatan, kekuatan dan kesabaran sehingga dapat melanjutkan tugasnya sebagai Kepala Negara dan Pemerintahan. dan Bapak Jokowi bisa melanjutkan apa yang menjadi cita-cita Ibu Hj. Sudjiatmi Notomiharjo yang belum terlaksana," doanya.

Kedua, lanjutnya, yaitu untuk mendoakan bangsa Indonesia khususnya warga Kota Surakarta agar terbebas dari wabah virus corona yang sampai dengan saat ini masih terus bersama-sama melakukan pencegahan.

"Kita disini melakukan ucup doa terkait wabah virus corona agar benar sirna di bumi pertiwi yang kita cintai," ungkapnya.

Dijelaskan FX Hadi Rudyatmo, bahwa berbagai ikhtiar akan ditempuh selain melakukan langkah-langkah tindakan pencegahan dan penangganan. 

"Kemarin kita sudah melakukan ikhtiar pembersihan kotoran di kepala dengan cukur gundul. Dan sekarang kita gelar umbul doa dengan tradisi Jawa untuk tolak bala," ungkapnya.

Lebih lanjut dipaparkan Walikota, bahwa dulu ketika pagebluk, Keraton bersama masyarakat melakukan kirab Kiai Tunggul Wulung. Berhubung situasi saat sekarang tidak bisa melakukan hal sama, akhirnya diputuskan melakukan 'umbul donga' agar Tuhan menerima doa kita dan virus corona dapat disingkirkan dari Bumi Pertiwi.

"Sehingga Indonesia, terkhusus Surakarta bisa bebas dari virus corona ini dan warganya dapat beraktivitas kembali seperti sedia kala," imbuhnya.

Acara "Umbul Doa Dari Sala Untuk Indonesia" tersebut melibatkan seniman Kota Surakarta khususnya seniman tari, pedhalangan dan karawitan yang prihatin atas keadaan dunia, khususnya Indonesia, terkait penyebaran virus corona (Covid-19). (HPK/Bam/Diens).

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Mungkin tidak banyak yang tahu jika gelaran Festival Layangan LED 2024 (Night Kite Fest), yang digelar Pemerintah...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Melalui Disbudporapar, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus berkomitmen menyajikan kesenian yang...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Forkopimka Yosowilangun Kabupaten Lumajang, terus merapat sinergitas dalam rangka menjaga keamanan di kawasan wisata,...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Viralnya pemberitaan di sejumlah media online terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum anggota Polsek Sapeken,...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Sungguh malang nasib Ajrul Abidin (17), dan Anil Ardiansyah (17), yang diduga menjadi korban penganiaayaan oknum anggota...

Komentar