MEMOonline.co.id, Jember- Banjir bandang yang sejumlah desa di Kabupaten Jember, Jawa Timur membuat ratusan masyarakat terdampak mengungsi. Setidaknya, ada 450 jiwa mengungsi akibat banjir kiriman tersebut.
Kapolres Jember, AKBP Alfian Nurrizal mengatakan, banjir itu bermula dari debit air Sungai Kalijompo yang berhulu di Gunung Argopuro tiba-tiba meningkat signifikan hingga 150 cm. Meningkatnya debit air itupun membuat arus sungai membesar.
Kemudian, arus yang besar itu diketahui membawa beberapa material seperti lumpur, kayu-kayu gelondongan dan batang bambu. Diduga, itu merupakan bekas dari kebakaran hutan di Gunung Argopuro beberapa bulan yang lalu.
Banjir itupun juga menggenangi rumah warga antara 15 hingga 25 cm. Salah satunya di Desa Klungkung. Di desa itu, sedikitnya terdapat 15 rumah yang tegenang banjir.
Untuk saat ini, pihaknya bersama tim gabungan sudah melakukan pendataan dan evakuasi warga serta mendirikan posko. Sekaligus memantau dan mengantisipasi dengan early warning jika ada kenaikan debit air secara tiba-tiba.
"Kami antisipasi dan sudah siapkan evakuasinya di satu titik. Kami sudah perintahkan Kabag Ops untuk poskonya ditempatkan di Desa Klungkung," ujarnya seperti dikutip dari gatra.
Dia menambahkan, desa terdampak tersebut memang lokasinya memang berada di dataran rendah. Sehingga antisipasi dan pemantauan masih terus dilakukan pihaknya bersama beberapa tim gabungan yaitu BPBD Jember, Kodim 0824 dan para relawan.
Sementara itu, data BPBD Jember menyebutkan dari 450 jiwa sudah mengungsi ditempat aman. Mereka diantaranya dari Kelurahan Slawu, Kecamatan Patrang dengan adanya 15 rumah terendam lumpur dan Dusun Gendir Desa Klungkung 2 rumah tergerus aliran air.
Beberapa fasilitas juga mengalami kerusakan. Diantaranya yaitu 1 jembatan penghubung pabrik Perkebunan Kalijompo rusak berat atau putus. Plengsengan di Jalan Mawar terkikis dengan lebar 10 meter dan tinggi 5 meter.
"Kita bagi dua tim untuk upaya sementara ini. Satu ke Perkebunan Kalijompo untuk melakukan assessment. Satu tim lain ke DAM Bromo untuk melakukan pemantauan debit airnya," kata Pusdalops BPBD Kabupaten Jember, Rezha Pratama dalam laporannya yang diterima wartawan.
"Kita juga melakukan upaya berupa distribusi bantuan logistik untuk mendukung dapur umum bagi pengungsi. Sekaligus kita loading tenda untuk mereka (pengungsi)," ujarnya. (Inul)