Kasihan !! Ibu Hamil di Probolinggo Ikut Jadi Korban Ambruknya Jembatan BJBR

Foto  :  Jembatan BJBR Ambruk Saat Sedang Ramai Pengunjung.
1771
ad

MEMOonline.co.id, Probolinggo -  Mendengar informasi tentang ambruknya jembatan BJBR, Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata kota Probolinggo,kamis(23/1/2020),langsung mendatangi tempat kejadian.

Kejadian ini,sempat membuat pihak pengelola dibuat panik.

Pasalnya waktu kejadian,pengunjung di jembatan BJBR cukup ramai.
Pihak management,takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan sama pengunjung

Diduga kelebihan beban, jembatan di Beejay Bakau Resort (BJBR) Kota Probolinggo ambruk. Sebanyak tujuh dari 12 pengunjung yang sedang melintaspun jatuh.

Jembatan yang ambruk yaitu jembatan kayu menuju Terminal 1 BJ Mart, BJBR. Tempat ini biasa dipakai untuk selfie  dengan latar belakang pemandangan laut.

Manager Marketing BJBR Stiven Husein membenarkan ambruknya jembatan itu. Menurutnya, jembatan ambruk pukul  08.30. Saat itu ada kunjungan dari sebuah TK di Kota Probolinggo.

Saat kunjungan itulah, sejumlah guru dan orang tua siswa berfoto di satu titik tersebut. Setidaknya ada 12 orang dewasa yang berkumpul di satu titik atau spot itu.

“Sementara kemampuan teknik jembatan per meter square hanya 150 kg. Dengan 12 orang dalam waktu yang bersamaan berkumpul di satu titik, maka terjadi kelebihan beban,” terangnya.

Dari 12 orang dewasa tersebut, lima di antaranya berhasil melintasi jembatan. Sementara tujuh lainnya jatuh ke bawah, bersamaan dengan ambruknya jembatan dari kayu itu. Termasuk seorang perempuan yang sedang hamil.

“Kami sudah tangani. Bahkan yang hamil kami periksakan dengan biaya kami yang menanggung. Dan hasil USG-nya normal atau tidak mengalami gangguan,” tambah Stiven.

Sementara itu,,Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Probolinggo meninjau lokasi jembatan yang ambruk. Kabid Destinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pramito Legowo meminta agar pengelola BJBR memberikan papan imbauan yang sifatnya teknis.

“Harus ditambah papan informasi atau rambu jika ada spot yang bagus untuk foto. Ya, tujuannya mengantisipasi terjadinya kelebihan berat,” tandasnya.

Selain itu, lanjut Pramito, perlu ada petugas yang mobile, sehingga jika ada pengunjung yang melanggar, bisa diingatkan. “Termasuk mengontrol secara rutin dan melakukan pemeliharaan berkala,” pungkasnya.

Stiven sendiri menerima baik masukan dari pihak dinas. Ke depan, pihaknya berencana menambah papan imbauan tersebut. “Untuk masukan dari dinas saya rasa bagus. Kami akan beri imbauan pada spot-spot yang bagus untuk selfie,” (Agus)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Komisi I DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, meminta Pemerintah Daerah setempat, mengusulkan lebih banyak Kuota CPNS dan...

MEMOonline.co.id- “Emergency! Sangat penting.” Itulah pesan saya terima dari asisten. Ia menyela meeting saya hari...

MEMOonline.co.id, Jember- Masih dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah digelar acara halal bihalal dan silaturahmi bersama jajaran...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Kepolisian Sektor Yosowilangun Polres Lumajang, perketat penjagaan di pintu masuk wisata pantai Mbah Drajid Desa Wotgalih...

MEMOonline.co.id, Kalimantan Timur - Madura United sebagai tim tamu melibas tuan rumah Borneo FC dengan 4 gol tanpa balas dalam laga pekan ke-31 BRI...

Komentar