
MEMOonline.co.id, Sumenep - Tanaman pengganggu yang biasa disebut para petani gulma ataupun rumput liar yang tumbuh diantara tanaman utama seperti salah satunya tanaman jagung milik Ibu surahmi yang mana bisa mengganggu karena bersaing terhadap kebutuhan unsur hara, air, cahaya dan ruang tumbuh, sehingga produksi tanaman jagung tersebut menjadi tidak optimal.
Pengendalian gulma alias tanaman pengganggu yang dilakukan secara rutin dengan harapan tanaman jagung milik Ibu Surahmi yang bertempat di Dusun Tanjung Desa Masakambing Kecamatan Masalembu Kabupaten Sumenep. Madura-Jawa Timur, bisa tumbuh subur sehingga dapat maksimal pada saat panen nantinya. Jum'at, (2/2/2018).
Bintara Pembina Desa (Babinsa) Ramil 0827/22 Masalembu Serda Sujoko dengan semangat didalam membantu Ibu Surahmi pada kegiatan pendampingan perawatan tanaman jagung dengan melakukan penyiangan pembersihan dengan mencabuti rumput yang tumbuh diseputaran tanaman jagung.
"Teknik pengendalian gulma pada dasarnya dapat dilakukan dengan berbagai teknik seperti secara manual, mekanis, teknik budidaya maupun dengan penggunaan bahan kimia (herbisida)," kata Serda Sujoko.
Bahkan penggunaan herbisida ternyata mampu menaikkan produktivitas petani seperti penggunaan tenaga kerja yang lebih sedikit dan waktu pelaksanaan pengendalian gulma relatif singkat serta biaya yang lebih murah. "imbuhnya".
Menurut Komandan Koramil 0827/22 Masalembu Kapten Arh. Joko Purnomo bahwa berbagai upaya yang dilaksanakan Bintara Pembina Desa (Babinsa), dengan para petani adalah untuk mesukseskan swasembada pangan, mereka melakukan berbagai usaha sehingga tanaman akan terus tetap tumbuh subur dengan hasil panen yang baik. "pungkasnya". (*)