
MEMOonline.co.id, Sampang - Stunting atau permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam rentang yang cukup waktu lama di Kabupaten Sampang cukup tinggi, salah satunya di Desa Mandangin Kec/Kabupaten Sampang Madura Jawa Timur, rabu (30/10/2019).
Agus Mulyadi Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang mengatakan, Desa Mandangin salah satu Desa stuntingnya yang masih lumayan tinggi, itu terjadi karena ada beberapa faktor.
"Faktor yang menyebabkan stuntingnya masih tinggi di Desa Mandangin diantaranya, karena kebiasaan Pola makan dan budaya makan," ungkapnya.
Masih menurut Agus, memang di Desa Mandangin itu menjadi perhatian usus, seperti kebiasaan dan menjadi budaya orang tua di Desa Mandangin, kalau makan ikan itu menyebabkan cacingan.
"Ada juga sebagian masyarakat menitipkan anaknya (balita) kepada orang tua atau keluarganya, sementara orang tuanya bekerja di luar daerah, kakek sama neneknya tidak mempunyai pengetahuan pola makan yang baik untuk memberi makan kepada balita," jelasnya.
Namun, di tahun 2019, stunting ini cukup lumayan penurunannya ketimbang beberapa tahun yang lalu. Terhitung oktober 2019, Stunting di Sampang turun 17%.
"Pada tahun 2018 kemarin dari 46% turun lagi ke 44%, turun lagi 38% dan turun lagi ke 17%, itu hasil operasi timbang di posyandu dan kunjungan ke rumah rumah. Yang kita survey dari 2 ribu sampai 5 ribu balita dari 76 ribu balita di Sampang," tandasnya.
Pihaknya sudah melakukan identifikasi dan melakukan pelatihan Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) agar kader itu pintar membuat menu gizi seimbang.
"Pihaknya tidak hanya melakukan pelatihan saja, tapi juga pembentukan pos gizi serta penga revitalisasikan posyandu," tandasnya. (Fathur)