
MEMOonline.co.id, Sumenep - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur menggelar event "Abantal Omba' Asapo' Angin". Event sebagai rangkaian visi Sumenep 2019 itu digelar di Pantai Lombang, Kecamatan Batang-Batang, Minggu (22/9/2019).
Pada acara itu, hadir ribuan komunitas pecinta mobil Panther dari berbagai daerah. Komunitas mobil Panther hadir dari berbagai wilayah, khususnya di Jawa Timur. Mulai dari Banyuwangi, Probolinggo, hingga dari Lumajang. Mereka medeklarasikan IPCI Madura Raya.
Selain diisi deklarasi IPCI, event tersebut juga diisi orasi budaya oleh budayawan kenamaan asal Pulau Garam, D. Zawawi Imron. Dia menjelaskan pentingnya melestarikan warisan budaya.
Budayawan asal Kecamatan Batang-Batang itu mengatakan, Pantai Lombang merupakan sesuatu yang langka. Pantai lombang merupakan salah satu pantai yang terawat dan dkelilingi pohon khas, yakni cemara udang.
"Pantai Lombang adalah pantai yang sangat indah yang tidak dimiliki oleh daerah lainnya, karena Pantai Lombang dikeliilingi oleh pohon cemara udang yang indah, sejuk, dan asri," katanya.
Karena itu, pemilik puisi bertajuk celurit emas itu meminta keberadaan Pantai Lombang bisa berdampak positif bagi masyarakat. Dia juga meminta pantai cemara dirawat dan dijaga dengan baik dari generasi ke generasi.
"Pantai ini harus terus dipelihara, dikembangkan, dan dilestarikan untuk menggali potensi budaya dan potensi wisata yang ada di Kabupaten Sumenep, kabupaten ujung timur Pulau Madura", jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sumenep, Akhmad Fauzi mengatakan, sebagai kabupaten yang memiliki 126 pulau, masyarakat Sumenep sudah biasa mengarungi lautan. Kata dia, masyarakat Sumenep sudah tidak memiliki rasa canggung saat berlayar.
"Kami sebagai orang Sumenep sudah terbiasa menghadapi tantangan dan rintangan di laut. Menghadapi ombak sudah terbiasa, karena leluhur kami masyarakat Sumenep salah satunya memang seorang pelaut," kata Fauzi. (Rawi/dus/diens)