
MEMOonline.co.id, Malang – Maraknya bencana kebakaran yang terjadi di Kota Malang akhir-akhir ini, khsusnya di bulan Agustus, memaksa BPBD Kota Malang angkat bicara.
Bahkan orang nomor satu di jajaran BPBD Kota Malang mengklaim pemicu kebakaran akibat kelalaian manusia, serta hubungan arus pendek listrik.
Seperti yang terjadi pada kebakaran lahan kosong, akibat membuang puntung rokok sembarangan memaksa petugas PMK Kota Malang berjibaku memadamkan kobaran api.
"Hasil kajian Pusdalops banyak ditemui penggunaan stop kontak dengan ekstensi yang bertumpuk-tumpuk serta kabel tak ber-SNI,” kata Plt Kalaksa BPBD Kota Malang Handi Priyanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/9/2019).
Merespon itu, BPBD Kota Malang terus berupaya meningkatkan pemahaman kepada masyarakat, akan pentingnya kewaspadaan. Berbagi peran dalam urusan bencana harus diperhatikan. Agar tiga pilar utama penanggulangan bencana dapat berdiri kokoh.
“Pemerintahnya konsisten dalam melindungi warganya dan wargannya harus kuat dan tangguh serta unsur dunia usaha bisa terus men-support di semua kebijakan. Ini harapan kita,” sambung pria juga menjabat Kepala Dinas Perhubungan ini.
Berdasarkan catatan yang dimiliki, pada bulan Agustus 2019, telah terjadi tujuh kasus bencana. Dan ketujuh diantaranya semuanya adalah kebakaran.
Kasus kebakaran pertama adalah di lahan kosong di Mergan, di Jalan Borobudur, di Jalan Kelapa Sawit RT 02/03, di Jalan Raya Gadang Gang IX, Jalan Peltu Sujono, Jalan Jakarta Dalam
“Dan yang terakhir kebakaran lahan di Jalan S. Supriyadi. Nilai kerugian cukup besar, ditaksir Rp. 72.070.000,-,” pungkasnya..(Dahlan/diens)