Bedah Rumah di Desa Jatirejo Lumajang, Diduga Sarat Tipu - Tipu

Foto: Rumah Supadi, usai dibedah
4967
ad

MEMOonline.co.id, Lumajang - Ramai jadi perbincangan, Desa Jatirejo Kunir Lumajang. Bukan tanpa sebab, pelaksanaan bedah rumah, di beberapa Dusun di desa Sektor Selatan Kabupaten Lumajang itu, disinyalir kerap nuansa kong kalikong atau tipu - tipu.

Mulanya warga yang menerima, tidak berfikiran lain. Akan tetapi pasca pencairan dana diwaktu sebelumnya, warga bertanya - tanya, rincian belanja, yang hingga kini tak diketahui oleh warga penerima.

Saat ditemui media ini, Supadi (68) warga Dusun Jatisari Desa Jatorejo menceritakan, mulanya dia dipanggil ke Balai Desa Jatirejo sekira pertengahan bulan lalu, katanya mau menerima uang 10juta untuk bedah rumah.

"Tapi saat dibawa ke Kecamatan, uangnya saya suru megang, lalu difoto, lalu setelah itu uangnya diambil lagi, saya tidak menerima uang," terang Supadi, Selasa (27/8/2019).

Ditanya siapa yang mengambil kembali, pia paruh baya itu menjawab, Siti. Kata Supadi, Siti merupakan salah seorang staf Desa Jatirejo.

"Di Kecamatan itu, diterima saya, dan langsung diambil lagi. Saya terima dua kali, pertama 5 juta dan yang kedua 5 juta. Tapi itu semua diambil Bu Siti. Saya cuma diberi tau, ini biayanya bedah rumah," imbuh Supadi.

Lalu Supadi menambahkan, pasca hal itu. Tak lama datang material bangunan ke rumahnya berupa batako sebanyak 500 biji, pasir 1 motora sekira 2,5 kubik, kapur gamping 5 kuintal, semen 4 karung tak lama ditambah 1 jadi 5 karung.

"Pohon bayur, tiang penyangga teras awalnya dapat 3 biji, tapi yang 1 dibawa katanya dioper. Jadi yang dipakai disini 2 biji," tukas Supadi.

Lalu terang dia, kalsiboard dari 17 lembar yang didapat, sisa 7 itupun dibawa pergi. Masih seperti ucapan semula, dioper ke tempat lain.

Padahal, pengamatan didalam rumah Supadi, ada dinding anyaman bambu, dan kalau kalsiboard sisa tersebut dijadikan pengganti, maka akan memperbagus hasil.

Belum lagi, tembok bagian utara rumah Supadi jadi satu dengan rumah anaknya.
Setakad diwarna hijau dengan cat. Nampak bambu tiang penyangga karena memang tak ada dinding, melainkan numpang ke rumah sebelah milik anaknya.

"Kalau di kalkulasi totalnya ya tidak sampai 10 juta," pungkas Supadi.

Pengakuan tak jauh berbeda, juga disampaikan Santo (38), se dusun dengan Supadi. Ia bercerita, jika dalam pelaksanaan bedah rumah di desanya itu. Dirasa tidak ada keterbukaan. Material yang diterimapun, dirasa tak sesuai dengan dana yang dianggarkan. 

Bahkan Santo mengaku, kayu usuk teras, ia beli sendiri. Tiang penyangga dan asbes rumahnya yang lama kembali dipasang. 

Kabar demi kabar, dugaan ketidak wajaran akan pelaksanaan bedah rumah di Desa Jatirejo Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang itu, akan diadukan ke Mapolres Lumajang Jawa Timur. (Hermanto)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Diantara sejumlah nama yang muncul dan berpotensi menggantikan posisi Edy Rasyadi sebagai Sekda yang sebentar lagi akan...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pemerintah Desa (Pemdes) Lebeng Timur, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, menunjukkan komitmennya dalam...

MEMOonline.co.id, Jember- Warga Desa Sumberpinang, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, mengeluhkan kondisi jalan rusak dan berlubang yang tak...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Peristiwa perampokan terjadi di salahsatu toko perhiasan emas di Jalan PB. Sudirman Kecamatan/Kabupaten Lumajang, Jum'at...

MEMOonline.co.id, Kota Malang- Kota Malang akan menjadi salah satu tuan rumah dalam pelaksanaan Pekan Olahraga bergensi di Jawa Timur yaitu (Porprov)...

Komentar