
MEMOonline.co.id, Sumenep - Bersamaan dengan pelantikan anggota DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, priode 2019 - 2024, Dewan Pengurus Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Sumenenp menggelar aksi demo, depan mall Sumenep, Rabu (21/8/2018)
Dalam orasinya, puluhan aktivis tersebut menghimbau para wakil rakyat yang dilantik, tidak memperkaya diri sendiri selama menjalankan tugasnya, lima tahun kedepan.
Koordinator aksi Afif Mawardi mengucapkan selamat atas pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji 50 anggota DPRD Sumenep priode 2019-2024.
"Jangan sampai anggota DPRD Sumenep tidak berbuat satupun untuk memberikan perubahan yang fundemental dan siganifikan ditengah-tengah persoalan masyarakat. Sebab jabatan wakil rakyat cukup lama, yakni 5 tahun," kata Mawardi.
Sebab masyarakat saat sudah pesemis dengan kinerja anggota DPRD Sumenep, yang berfungsi sebagai legislator, seperti pengawasan, pembuat aturan dan masih dipertanyakan, malah menuai kritikan oleh masyarakat
"Kinerja legislatif Sumenep nol kecil untuk kepentingan masyarakat, sedangkan DPRD adalah repsentatif dari rakyat, artinya anggota DPRD hanya mengedepankan kepentingan individu, atau koleganya," paparnya.
Kalau berbicara perwakilan rakyat secara otomatis yang diprioritaskan dalan program memberikan kesejahtraan masyarakat, dan memberikan progaram ekonomi untuk mengurangi angka pengangguran yang ada didesa tersebut
Kalau hal ini, belum menyentuh pada rakyat bawah, maka jelas DPRD Sumenep hanya legalitas formal, dan untuk mengais kekuasaan semata dibawah jeritan rakat miskin,
Acap kali persoalan masyarakat kalau dibawa ke Gedung DPRD Sumenep, tidak menghsilkan dengan baik, seperti persoalan persoalan tiket karcis parkir, area parkir belangganan dan lain lain
"Kami dari GMNI Sumenep terus melakukan perlawan terhadap rezim yang anti rakyat, kemudian setiap kebijakan publik yang bertentangan dengan rakyat kami juga lawan," pungkasnya. (Kus/diens)