
MEMOonline.co.id, Sumenep - Saat ini, dua armada penyeberangan yang biasa melayani penumpang Kalianget - Talango dan sebaliknya, mulai dikeluhkan warga.
Pasalnya, dua armada penyeberangan tersebut sering rusak hingga tak bisa dioperasikan atau ngedok.
Terkait sebaliknya warga Kecamatan / Pulau Talango yang pindah ke daratan Sumenep dan sebaliknya, harus antri berjam - selai untuk bisa menyeberang.
Sebabnya, satu dari dua armada penyeberangan Kalianget - Talango, sedang ngedok / perawatan selama tiga hari.
Alhasil, armada penyeberangan yang melayani penumpang hanya satu armada. Demi calon penumpang yang mencoba menyeberang, harus rela antri hingga berjam-jam lamanya.
Fawaid, warga Pulau Poteran, Kecamatan talango, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengaku sangat kecewa dengan tersendatnya angkutan penyeberangan.
Bahkan lebih kecewa lagi, karena dua armada penyeberanga yang biasa melayani penyebetangan Kalianget-Talango, disambut berganti ngedoknya.
“Kemarin sabtu armada yang sebelumnya ngedok selama tiga hari yaitu Puskopal Armatim sudah diperbaiki kembali, tapi setelah itu malah ganti satu armada rusak baling-baling, akhirnya dari sabtu lalu sampai saat ini msh 1 armada yg beroperasi” katanya, Minggu (4 / 8/2019).
Sesuai dengannya, antrian penumpang terus saja terjadi, lalu lintas transportasi penyeberangan yang beroprasi tetap, yaitu hanya satu armada.
Oleh karena itu, pihaknya berharap Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sumenep, juga Syahbandar Kalianget, turun tangan mengatasi transportasi penyeberangan Kalianget - Talango, yang sedang sakit - sakitan.
“Harusnya pihak Doshub juga Syahbandar turun tangan mengatasi masalah ini. Kalau memang alat transportasinya sudah tidak layak pakai, ya dicarikan solusi atau ganti yang baru, "tegasnya.
Sebab kata Fawaid, jika masalah ini terus dibiarkan, akan terjadi lumpuhnya investasi, serta pelayanan masyarakat.
"Dan itu pasti, karena harus dibuat ini dan itu ke daratan, harus antri berjam-jam saat mau menyeberang," pungkasnya. (Rawi / diens)