Stick Dasi dan Kopi Khodang Hasil Karya KPM Posko 122 IAIN Madura di Bluto Sumenep 

Foto: KPM Posko 122 IAIN Madura di Bluto Sumenep
1281
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep - Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Posko 122 IAIN Madura di Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, dengan program pemberdayaannya menghasilkan 2 produk menghasilkan "Kopi Kodhang (Kopi Kole'en Keddhang)" dan "Tongkat DASI (Stik Daun) Singkong) ", minggu (20/7/2019).

Kedua karya tersebut bekerja sama dengan perangkat Desa dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Pelangi. 

Nurul Maghfiroh salah satu peserta KPM mengungkapkan, berawal dari banyak Pohon singkong di Desa Lobuk Kecamatan Bluto Sumenep, di mana pohon dan daun dari pohon singkong tersebut tidak dikelola. Membuat kami berinisiatif untuk mengolahya. 

"Daun singkong untuk menjadi Stik Daun singkong yang kami sebut dengan Stick DASI. Sedangkan untuk Kopi berawal dari masyarakat yang mengonsumsi pisang dan kulitnya dibuang begitu saja," ungkapnya. 

Lebih lanjut, banyak masyarakat sekitar yang menanam pohon pisang ditambah dengan banyak juga masyarakat yang menjual gorengan buah pisang. Sedangkan yang kami informasikan tentang nutrisi yang diberikan kulit yang lebih banyak dari yang ada pada buah pisangnya. Guna kami berinisiatif untuk mengolahnya.

"Menerima Masyarakat yang cukup gemar mengonsumsi kopi. Kami menerima membuat Kopi kulit gedang dengan sebutan kopi Khodang," tambahnya. 

Setelah kami mensosialisasikan kepada Masyarakat melalui kerjasama dengan Pihak Aparat Desa dan Bumdes banyak tanggapan positif yang kami terima. 

Terpisah, M. Salman firmansyah selaku Kordes di KPM Posko 122 mengapresiasi keberhasilan mahasiswa IAIN Madura dalam menciptakan kreativitasitasnya. 

"Ini merupakan produk yang bagus dan luar biasa selain khasiatnya juga bisa mendukung terhadap masyarakat di desa lobuk," ucapnya. 

Sementara salah satu perangkat desa Lobuk Ir. Patwari mengatakan, baru kali ini melihat produk seunik ini, yang biasanya terbuat dari daun singkong dan kulit pisang ini dipertanyakan karena peserta KPM Posko 122 IAIN Madura ini dapat menambah nilai ekonomis untuk mencari barang yang tidak pantas.

"Disamping unik, daun singkong dan kulit pisang ditangan mahasiswa IAIN Madura ini bisa Mempunyai nilai ekonomis yang tinggi," ungkapnya. 

Sementara, Rifky selaku pengelola Bumdes mengatakan, produk ini memiliki ciri khas sendiri, kopi kulit pisang ini terasa seperti kopi khas dengan aroma pisangnya yang kuat, sementara untuk daun singkongnya juga tidak terasa pahitnya. Ini bisa masuk ke produk olahan Bumdes bahkan bisa saja kopi ini menjadi kopi khas Bumdes.

"Kopi ini memiliki rasa dan ciri khas tersendiri, rasanya seperti kopi yang disesuaikan dengan aroma pisangnya yang kuat, sementara untuk daun singkongnya enak dan renyah tidak terasa pahitnya," ungkapnya. 

"Kami mengembangkan produk ini untuk dikembangkan lagi," pungkasnya. (Fathur)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, membagikan ilmu jurnalistik kepada puluhan...

MEMOonline.co.id, Padang- Hafiz Rahman Hakim atau yang lebih dikenal Hafiz adalah seorang travel content creator asal Indonesia yang lahir di...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pembangunan Kantor baru gedung DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang peletakan batu pertamanya dilkukan pada 21 Agustus...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Ramadhan berkah, Serikat Media siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Sumenep berbagi takjil puasa untuk para abang becak dan...

MEMOonline.co.id, Jember- Suasana kegembiraan menyelimuti halaman SMK Islam Bustanul Ulum (IBU) saat acara Pondok Ramadhan....

Komentar