MEMOonline.co.id, Sumenep - Program digital school yang digagas Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, beberapa pekan lalu, baru akan diterapkan di 10 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di daerah itu.
Hal itu dilakukan, demi mempercepat penigkatkan mutu pendidikan di Kabupaten ujung timur pulau Madura.
“Teknologi terus berkembang, jadi kami harus segera menyesuaikan dengan perkembangan teknologi tersebut dengan menerapkan Sistem Pembajaran Digital School,” kata Bambang Irianto,, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Jumat (14/6/2019) saat ditemui di ruang kerjanya.
Menurutnya, rencananya penerapan program Digital School untuk 10 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri tersebut akan dilakukan Pada tahun ajaran baru 2019/2020.
“Tahun ajaran baru 2019/2020 sudah kami terapkan di 10 SMP Negeri,” ujarnya.
Sebab kata Bambang Irianto, program tersebut sesuai dengan motto Pendidikan Berbasis IT dan Akhlaqul Karimah.
"Maka harus dilakukan sebuah program Digital School di setiap Sekolah baik tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Dasar (SD)," paparnya.
Apalagi menurut Bambang, Program tersebut tidak hanya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) saja, melainkan juga akan diterapkan untuk tingkat Sekolah Dasar (SD).
Disinggung lebih detail mengenai penerapan program Digital School, Bambang menjelaskan, pada penerapan Digital School, setiap materi pembelajaran sudah berada di satu server yang sifatnya Offline bukan Online.
"Jadi para siswa nantinya bisa mengakses materi pembelajarannya dengan cara menyambungkan ke server di Sekolahnya. Sebab ini Offline, bukan Online. Jadi tidak butuh jaringan internet," jelasnya.
Sehingga sekolah maupun siswa tidak perlu menggunakan jaringan interent untuk menghubungkan ke server.
Melainkan bisa langsung masuk dan mengakser ke server secara Offline. Sebab, didalam server tersebut sudah terinstal semua mata pelajaran Kurikulum 13 (K13).
Adapun keuntungan yang akan didapat para siswa bila menggunakan Digital School ini, para siswa maupun guru tidak perlu repot-repot mencari materi pembelajaran.
Karena materi semua mata pelajaran (Mapel) sesuai Kurikulum (K13) sudah ada didalam satu server tersebut, sehingga bisa langsung di akser dan guru secara online melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) kepada siswa.
“Bisa langsung secara online Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di dalam kelas, bahkan untuk pelaksanaan ujiannya juga bisa seperti pelaksaan UNBK,” tandasnya.
Sedangkan untuk 10 SMPN yang akan memulai penerapan program Digital School itu adalah: SMP Negeri 1 Sumenep, SMP Negeri 2 Sumenep, SMP Negeri 3 Sumenep, SMP Negeri 4 untuk wilayah Kota.
Sementara untuk wilayah Kecamatan Saronggi, yakni SMP Negeri 1 Saronggi, dan SMP Negeri 2 Saronggi. Kemudian SMP Negeri 1 Kalianget, SMP Negeri 1 Bluto, SMP Negeri 1 Ambunten, SMP Negeri 1 Gapura. (Satrio/diens)