Pengamat : Bupati Bekasi Lebih Baik 'Menjomblo'

Foto Dokumen pelantikan Bupati Bekasi
961
ad

MEMOonline.co.id, Bekasi - Pasca dilantiknya Eka Supria Atmadja menjadi Bupati Bekasi menggantikan Bupati sebelumnya, Neneng Hasanah Yasin (NHY) yang telah divonis bersalah oleh Pengadilan dalam kasus suap megaproyek Meikarta, kini muncul beberapa nama dari kalangan politisi, profesional, hingga birokrat yang digadang-gadang  ataupun berambisi sebagai kandidat calon Wakil Bupati untuk mendampingi Eka Supria Atmadja dalam menjalankan roda kepemerintahan di Pemkab Bekasi.

Banyaknya kalangan yang berambisi untuk menjadi wakil Bupati, justru disinyalir kedepannya akan menimbulkan 'matahari kembar' dalam ruang lingkup kepemerintahan Kabupaten Bekasi. Hal tersebut, bisa dipastikan lantaran akan terjadinya persaingan elektabilitas antara Eka dan wakilnya untuk bertarung dalam kontestasi Pilkada pada 2022 nanti.

"Akan lebih baik bagi Eka jika terus 'menjomblo' sampai akhir masa jabatannya sebagai Bupati. Tentu itu akan memuluskan langkahnya untuk persiapan Pilkada pada 2022 nanti," ungkap pengamat politik Kabupaten Bekasi, M. Y. Thomas kepada MEMOonline.co.id, Jum'at (14/6/2019).

Masih kata Thomas, Eka bisa mengambil contoh dari apa yang telah diterapkan oleh Walikota Bekasi terpilih dua periode, Dr. Rahmat Effendi yang saat itu tetap memilih untuk 'menjomblo' sampai akhir masa jabatannya sebagai Walikota secara definitif menggantikan Mochtar Mohammad yang juga tersandung kasus suap dan korupsi.

"Pepen (Rahmat Effendi-red), saat itu setelah dilantik menjadi Walikota Bekasi menggantikan Mochtar Mohammad, dia memilih tetap menjomblo. Dia lebih fokus untuk mensolidkan ASN dan menaikan elektabilitas untuk meraih simpati masyarakat," katanya.

Jadi yang dibutuhkan Eka, lanjut Thomas, adalah apa yang telah diperbuat dan dilakukan oleh rekan senior satu partainya, telah terbukti berhasil memimpin Kota Bekasi selama dua periode.

"Eka bisa mengikuti jejak Pepen dengan mensolidkan ASN di lingkungan Pemkab Bekasi dalam menjalankan kebijakannya sebagai Bupati,"tuturnya.

Masih kata Thomas, kedepannya Eka juga harus mampu memperkuat karakter kepemimpinannya agar bisa melakukan terobosan yang mumpuni supaya dapat meraih simpati masyarakat.

"Diakui atau tidak, karakter kepemimpinan Eka belum sekuat yang dimiliki oleh NHY," jelasnya.

Namun lanjut Thomas lagi, kalaupun Eka harus memiliki wakil, bisa mempertimbangkan dari kalangan birokrat yang selama ini sudah terbukti loyal terhadap kepemimpinannya. Hal itu, agar lebih memudahkan Eka dalam mensolidkan para ASN kabupaten Bekasi.

"Kalaupun harus ada wakilnya, dia bisa pertimbangkan dari kalangan birokrat seperti pak Sekda (Uju-red) yang selama ini sudah terbukti loyal pada dirinya. Dan tentu itu akan lebih memudahkan Eka untuk  mensolidkan internal ASN Pemkab Bekasi," pungkasnya. (Bam/Diens).

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Lumajang- Ngatmini (50) warga Dusun Sriti Desa Sumber Urip Pronojiwo Lumajang, dievakuasi petugas gabungan TNI Polri dibantu warga...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Ketua DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, Abdul Hamid Ali Munir, mengajak seluruh masyarakat memanfaatkan Ketua DPRD...

MEMOonline.co.id, Trenggalek- Bima Wahyu Syahputra atau yang lebih dikenal Bima adalah seorang travel content creator asal Indonesia yang lahir di...

MEMOonline.co.id- Rasa cemas saya pun sulit untuk sekedar diredakan, apalagi hendak dihilangkan, atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) jika tidak...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Komisi I DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, meminta Pemerintah Daerah setempat, mengusulkan lebih banyak Kuota CPNS dan...

Komentar