Tak Tuntas Terima Bantuan Bedah Rumah Dari Pemerintah, Nenek Renta Ini Kebingungan Cari Biaya Tambahan 

Foto: Bu Rayem, penerima bantuan bedah rumah tahun 2019
3662
ad

MEMOonline.co.id, Jember - Setelah mendapat bantuan bedah rumah dari pemerintah, seorang nenek renta sebut saja Bu Rayem, Warga  Dusun Gempal, Desa Pakusari, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, bukan lantas enak tidur di rumah barunya.

Sebab, ia masih harus pontang - panting mencari biaya tambahan, untuk menyelesaikan pekerjaan rumahnya.

Hal itu dikarenakan, bantuan bedah rumah yang ia terima tak tuntas, sehingga harus mengeluarkan uang pribadi, untuk menyelesaikannya.

Bu.Rayem, harus rela mengeluarkan biaya sendiri untuk membeli pasir, semen, plastik, bata merah, untuk memplester tembok rumahnya.

Tidak hanya itu, Bu Rayem harus membeli genteng karena genteng lama dipasang kembali, sementara genteng baru yang dijanjikan pemerintah tidak kunjung datang.

Bahkan Bu Rayem sudah pasrah menerima kenyataan, karena sudah tidak sanggup, mencari biaya lagi untuk kulit gedung didalam rumah.

"Sekarang,saya sudah pasrah, Alhamdulillah... walaupun rumah ini belum selesai, tapi sudah bisa saya tempati," kata Bu Rayem, saat disambangi wartawan media ini, Minggu (26/5/2019).

Saat ditanya masalah gedung rumahnya yang belum selesai, ia mengaku tidak tahu menahu soal itu.

"Saya gak tau Nak.namanya juga dikasik orang masak saya mau merintah nak. Takut saya," paparnya.

Sementara saat dikonfirmasi kepada warga yang lain terkait bantuan bedah rumah mili Bu Rayem, warga mengaku sangat menyayangkan hal itu.

Karena bantuan bedah rumah milik Bu Rayem, jauh dari harapan masyarakat desa pakusari. 

Yang lebih disesalkan oleh warga pakusari, Program bedah  rumah Bu Rayem tahun 2018, belum jelas sumber anggarannya dari mana.

Karena sampai saat ini, belum ada papan nama  yang memuat asal sumber dana serta besaran  anggarannya.

"Jelas program bantuan bedah rumah di Gempal ini, tidak sesuai prosedur dan  mengalah aturan. 
Coba mas cek langsung, bukan cuma saya warga yang lain sama mas, ada sekitar 15 unit rumah warga yang tersentuh program bantuan bedah rumah di Desa Pakusari," kata salah satu warga penerima bantuan bedah, namun meminta namanya tidak disebut.

Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, Kepala Desa Pakusari, Misjo, belum bisa dikonfirmasi terkait bantuan bedah rumah itu. Sebab saat dihubungi melalui telpon genggamnya tidak di angkat.

Bahkan saat didatangi media ini ke Kantor Desa Pakusari, terlihat tidak ada seorangpun yang ngantor.

Padahal saat itu merupakan hari aktif kerja. Dan ketika media ini hendak melakukan konfirmasi ke rumah kepala desa, Kepala Desa Pakusari juga tidak ada dirumahnya. (Inul/diens)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Mungkin tidak banyak yang tahu jika gelaran Festival Layangan LED 2024 (Night Kite Fest), yang digelar Pemerintah...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Melalui Disbudporapar, Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus berkomitmen menyajikan kesenian yang...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Forkopimka Yosowilangun Kabupaten Lumajang, terus merapat sinergitas dalam rangka menjaga keamanan di kawasan wisata,...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Viralnya pemberitaan di sejumlah media online terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum anggota Polsek Sapeken,...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Sungguh malang nasib Ajrul Abidin (17), dan Anil Ardiansyah (17), yang diduga menjadi korban penganiaayaan oknum anggota...

Komentar