MEMOonline.co.id, Pamekasan - Ratusan warga Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menggelar aksi demosntrasi ke kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pamekasan, Rabu (8/5/2019).
Mereka menagih janji Komisioner Bawaslu Pamekasan, dalam hal ini merekomendasikan penyelenggara pemilu melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kecamatan Kadur.
Namun demikian, hingga proses penetapan suara tingkat Provinsi pihak KPU Pamekasan belum melakukan PSU di daerah pemilihan (Dapil) IV Pamekasan.
"Kemarin saat kami melakukan aksi demo yang pertama ke sini salah satu dari Komisioner Bawaslu mengatakan sudah merekomendasikan kepada KPU untuk Dapil IV, khususnya di Kecamatan Kadur agar dilakukan PSU," ucap Korlap Aksi, Abdul Hadi.
Ironinya, kata Hadi, saat dirinya menindak lanjuti pernyataan Komisioner Bawaslu ke KPUD Pamekasan, justru KPU menegaskan tidak ada rekomendasi PSU dari Bawaslu.
"Inikan lucu jika seperti ini, kami dibuat permainan. Saling lempar pernyataan. Ini sebuah bentuk ketidak profesionalan Bawaslu dan KPU Pamekasan," ungkapnya.
Hadi menegaskan, kedatangan dirinya beserta rekan-rekannya itu bukan atas nama caleg, melainkan murni masyarakat umum.
"Jadi kedatangan kami kesini murni bukan atas nama caleg. Tapi atas nama masyarakat umum khususnya masyarakat dari Kecamatan Kadur untuk menagih janji dari Bawaslu," paparnya.
Hadi bersikukuh dilakukan PSU lantaran ada dugaan kecurangan dalam proses pemilu 17 April 2019 kemaren.
Selain itu, ia sudah mengantongi rekaman video pernyataan Komisioner Bawaslu yang menyatakan sudah merekomendasikan PSU ke penyelenggara pemilu.
"Kami ada bukti videonya dan sangat jelas perkataan dari salah satu komisioner Bawaslu yang megatakan seperti itu," tuturnya.
Lebih lanjut, Hadi membeberkan indikasi kecurangan yang terjadi di Kecamatan Kadur. Menurutnya, warga setempat yang sudah meninggal dunia masih berhak dan terdaftar sebagai pencoblos.
Bahkan, kata Hadi, seseorang yang merantau keluar Indonesia (TKI), nama juga terdaftar di data pencoblos.
"Sangat lucu dan sangat tidak wajar. Terkait data kecurangan kami juga punya," tegasnya.
Sehubung aksinya tak kunjung ada yang menemui, Hadi bersama rekannya mengancam tidak akan pulang dan menginap di kantor Bawaslu Pamekasan hingga adanya keputusan yang jelas dari Komisioner.
"Kami tidak akan pulang sampai kami ditemui. Meskipun sampai besok kami akan menginap," pungkasnya.
Pantauan MEMOonline.co.id di lapangan, para Komisioner Bawaslu Pamekasan sedang bepergian ke Surabaya, dalam rangka pertemuan dengan Bawaslu Jawa Timur.
"Kami keburu mau ke Surabaya. Ada rapat," ucap Ketua Bawaslu Pamekasan, Abdullah Saidi sebelum massa aksi berdatangan, sekira pukul 13.25 WIB. (Faisol/diens)