Diduga Ada 'Kongkalikong' Panitia, Suara Caleg Provinsi dan Pusat di TPS 4 Desa Pangoraian-Pamekasan Muncul Tanpa Direkap

Foto: TPS 4 Desa Pangoraian-Pamekasan
2575
ad

MEMOonline.co.id, Pamekasan - Warga Desa Pengoraian, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, diresahkan dengan adanya dugaan kongkalikong panitia di TPS 4, Rabu (17/04/2019).

Dugaan tersebut dilontarkan Mohammad Supriono, salah seorang saksi partai Golongan Karya (Golkar).

Menurutnya, kecurangan yang dilakukan oleh panitia pelaksana di TPS 4 dalam penghitungan surat suara pemilihan Provinsi dan Pusat tidak melibatkan sejumlah saksi yang ada.

Tidak adanya itu, kata Supriono, moro-moro suara Aliyadi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) caleg Provinsi dan dua caleg Pusat, Ach Baidowi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Moch Farid Al Fauzi dari Partai NasDem sudah terhitung paling banyak suara.

"Pada pukul 16.30 WIB, para saksi dan panitia istirahat dan akan dimulai seusai sholat maghrib. Namun sesudah maghrib tiba-tiba rekapan caleg Provinsi dan Pusat selesai," kata Supriono di TPS 4 Desa Pengoraian.

Usai rekapan, kata Supriono, muncul nama Aliyadi caleg Provinsi dengan suara 135. Sementara caleg Ach. Baidowi 77 suara dan Moch Farid Al Fauzi mendapatkan 103 suara.

"Inikan lucu cuma tiga caleg yang muncul paling banyak, sementara yang lain hampir tidak kebagian," ungkapnya.

Lebih lanjut, kata dia, pihak panitia TPS 4 itu meminta tanda tangan para saksi terlebih dahulu.

"Kami diminta tanda tangan terlebih dahulu oleh KPPS. Baik di Pleno maupun didata saksi," tegasnya.

Kecurangan semakin terlihat jelas. Pasalnya, kata dia, saat diminta foto rekapan pleno caleg Provinsi dan Pusat, pihak panitia melarangnya.

"Kami tidak diperbolehkan mengetahui hasil pleno. Padahal saya merupakan saksi. Kecurangan semakin jelas dari pihak panitia," pungkasnya.

Tidak hanya berhenti disitu, bahkan Supriono bersama rekan-rekannya akan melaporkan tindakan tersebut ke Panwascam Proppo.

Sementara itu, Mukarromah, KPPS TPS 4 saat dimintai keterangan tidak mau berkomentar apapun. Bahkan dirinya bersama anggota yang lain merasa kebingungan dan gemetaran.

"Maksudnya mau konfirmasi gimana? Mungkin langsung ke Kecamatan aja, atau mungkin besok seja. Soalnya sudah capek ini," ucapnya saat dimintai keterangan dilokasi pukul 23.30 WIB. (Faisol/diens)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Lumajang- Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lumajang, resmi mengoperasikan sarana WiFi Publik di seputaran Alun - Alun...

MEMOonline.co.id, Sampang- M Inisial, seorang mucikari asal desa Taddan, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur ditangkap jajaran...

Bersama ini saya ijin menyampaikan keluhan masyarakat sekitar pasar induk Cibitung Kabupaten Bekasi, bahwa sudah lebih dari 3 bulan sampah di...

MEMOonline.co.id, Kota Bekasi- Silaturahmi Pemerintah Kota Bekasi bersama para insan pers di Pendopo Walikota Bekasi diawali dengan acara buka puasa...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Potret kurang matangnya tata kelola kesenian di Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur menjadi pengantar diskusi hangat...

Komentar