Soal Viralnya Air Laut Terbelah di Jembatan Suramadu, Begini Kata BPWS

Foto: fenomena alam yang terjadi di jembatan suramadu
1830
ad

MEMOonline.co.id, Bangkalan – Fenomena air laut berbeda warna dan nampak terpisah (terbelah red) yang terjadi di perairan Selat Madura, tepatnya di sekitar jembatan penghubung Surabaya-Madura (Suramadu), menjadi viral dimedia sosial (medsos), Rabu (20/3/2019).

Sebab, video berdurasi 29 detik yang direkam dari jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) tersebut memperlihatkan air laut yang berbeda warna dan nampak  tidak meyatu, antara yang satu dengan yang lainnya.

Sehingga nitizen yang melihat video tersebut, menjadi heboh. Bahkan ada yang mengkaitkan fenomena alam tersebut, dengan hal-hal mistis, hingga membuat banyak warganet ketakutan.

Maka dari itu, Kasubdiv Humas Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS), Faisal Yasir Arifin, memberikan penjelasan dan mengatakan, bahwa fenomena tersebut biasa disebut Halocline dan sudah biasa terjadi.

"Itu fenomena biasa. Terjadi sejak hari Selasa kemarin. Seperti di Selat Gibraltar. yakni pertemuan air dari Laut Atlantik dan air dari Mediterania. Lama terjadinya bisa berhari-hari, bisa semalam saja. Tidak pasti. Tergantung arus lautnya," ujarnya.

Faisal menambahkan, fenomena ini terjadi karena pertemuan dua jenis massa air dari sisi timur dan barat Pulau Madura yang densitasnya berbeda antara suhu, kadar garam, dan kerapatan airnya. Sehingga tidak bisa menyatu.

Fenomena itu terjadi karena perbedaan densitas air laut yang ekstrem antara air laut di dekat garis pantai dengan air laut di daerah yang lebih dalam.

Faisal Yasir Arifin mengatakan, kejadian itu terjadi di Jembatan Suramadu sisi Surabaya, memang ada muara sungai yang mengarah langsung ke laut.

"Saat air laut surut, air dari muara sungai dipompa menuju ke laut. Pertemuan arus keduanya membentuk buih-buih batas," kata Faisal.

Menurut Faisal, fenomena ini terlihat lebih memanjang hingga ke Sampang, Madura.

"Kemarin lebih panjang hingga ke sampang, atau sekitar 60 Km dari sini (Suramadu)," beber Faisal.

Fenomena serupa mirip dengan kejadian diselat Gibraltar. Adalah sebuah wilayah seberang laut Britania yang terletak di ujung selatan Semenanjung Iberia di pintu masuk Laut Mediterania.

Dan dalam kitab suci umat Islam juga menyinggung fenomena air laut berbeda warna ini. (Satrio/diens)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Lumajang- TNI - POLRI turun tangan dengan cepat untuk membantu membersihkan rumah warga yang terdampak tanah longsor. Kejadian...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pelaksanaan Kalender Event yang digelar Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur melalui Diaspora setempat,...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Ngatmini (50) warga Dusun Sriti Desa Sumber Urip Pronojiwo Lumajang, dievakuasi petugas gabungan TNI Polri dibantu warga...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Ketua DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, Abdul Hamid Ali Munir, mengajak seluruh masyarakat memanfaatkan Ketua DPRD...

MEMOonline.co.id, Trenggalek- Bima Wahyu Syahputra atau yang lebih dikenal Bima adalah seorang travel content creator asal Indonesia yang lahir di...

Komentar