Dua Tahun Tak Mampu Serap Anggaran Miliaran Rupiah, Komisi II DPR Sebut Kadis Peternakan Sumenep Tak Cerdas

Foto: Edy Sutrisno, Kepala Dinas Ketahanan Tangan dan Peternakan
1069
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep - Komisi II DPRD Sumenep, menilai Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, kurang cerdas dalam mengelola keuangan APBD.

Terbukti, Dinas peternakan selama dua tahun tidak mampu menyerap anggaran dana hibah  bernilai miliaran rupiah.

"Saya pernah bilang biasanya orang cerdas itu tidak jatuh pada lubang yang sama untuk yang ke dua kalinya, kalau 2018 tidak bisa mencairkan dan tahun ini juga tidak bisa mencairkan, kalau sama saja jatuh dilubang yang sama, saya harap tahun ini tuntas ada prioritas," kata Hosri Yuananto, Anggota Komisi II DPRD Sumenep, Senin (11/3/2019).

Menurutnya, selama ini banyak calon penerima bantuan mengeluh karena gagal menerima bantuan tahun 2018, padahal mereka telah banyak mengeluarkan biaya untuk mencairkan bantuan tersebut, seperti pembukaan rekening dalan lain-lain.

"Kami harap tahun ini tidak ada penundaan lagi, harus direalisasikan selagi tidak berbenturan dengan peraturan," ujarnya.

Bahkan kata dia, Komisi II telah melakukan upaya agar bantuan tersebut direalisasikan.  Salah satunya mendatangi kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan bersama calon penerima, dan juga membawa persoalan tersebut ke sidang Pansus.

Tidak hanya itu, Komisi II juga pernah mengeluarkan SKTJM guna mendorong agar anggaran terserap, namun upaya tersebut tidak berhasil dan terkesan tidak diindahkan oleh Dinas. Sehingga anggaran tetap tidak direalisasikan.

"Kami juga pernah minta evaluasi kepada Asisten Bupati, karena yang begini-begini harus dievaluasi dan harus dipertimbangkan," jelasnya.

Anehnya kata Hosri, meski telah bergejolak Pemerintah Daerah terkesan tidak menghiraukan. Sehingga peran pemerintah untuk memajukan perekonomian masyarakat kecil diragukan.

"Tutup mata dengan ini, Sudah terang-terangan, masak Bupati tidak tahu. Beberapa waktu lalu sudah ada unjuk rasa ke Dinas dan Ke Pemkab," paparnya.

Sementara Kepala Dinas Ketahanan Tangan dan Peternakan Edy Sutrisno tidak bisa memberikan keterangan yang jelas mengenai faktor yang menyebabkan anggaran selama dua tahun tidak terserap. Termasuk pagu APBD anggaran tahun 2019.

"Tidak punya data takut keliru, sudah diketahui semua oleh orang. (Realisasi anggaran 2019) diupayakan, sudah tudak usah wawancara," katanya dengan bahasa madura.

Bahkan Sutrisno menyuruh penerima bantuan jika ada ketidak puasan untuk langsung ke Kantor tempat dia menjalankan tugas negara.

"Sudah masyarakat ke kantor, sudah kelompok yang mana tanya ke kantor. la banyak yang ke kantor dan sudah dijawab," jelasnya.

Bahkan Sutrisno juga belum bisa menjelaskan soal komitmen realisasi anggaran tahun 2019. 

"Tergantung pelaksanaan, kan masih bulan Maret, kalau perencanaan sudah jelas, (untuk jelasnya) ya sudah tanya ke Bappeda sudah. Kita bukan bekerja sendiri, tapi tim," ungkapnya.

Ditanya soal minimnya serapan anggaran pada tahun 2018, pihaknya juga enggan menjelaskan. "Nah itu kan tak usa, malah bertanya kemana-mana. Kalau dana sudah turun nanti kita cairkan kalau enggak ya enggak," pungkasnya. (Ita/diens)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriyah dijadikan momentum untuk berbagi rasa oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten...

MEMOonline.co.id, Jember- Bupati Jember Hendy Siswanto melaksanakan program Jember Bershodaqoh (J-Bershodaqoh) di Kecamatan Balung yang meliputi 8...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, membagikan ilmu jurnalistik kepada puluhan...

MEMOonline.co.id, Padang- Hafiz Rahman Hakim atau yang lebih dikenal Hafiz adalah seorang travel content creator asal Indonesia yang lahir di...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pembangunan Kantor baru gedung DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang peletakan batu pertamanya dilkukan pada 21 Agustus...

Komentar