Awan Cumulonimbus di langit Makassar Gegerkan Warga

foto: Abdul Rozaq
1366
ad

MEMOonline.co.id, Makassar - Awan Cumulonimbus terlihat di udara Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Pada Selasa (1/1/2019).

Penampakan itu sangat jelas dilihat berbentuk tsunami terlihat jelas oleh penumpang pesawat. "Dengan jarak sangat dekat, kalau enggak salah, di sebelah kiri restricted area, kanannya gunung-gunung, jadi mau enggak mau harus masuk ke dalam awan CB," kenang Abdul Rozaq.

Begitu sudah berada di dalam Awan Kumulonimbus , kata Rozaq, pesawat terguncang bahkan terpental-pental naik-turun hingga sekitar 500 kaki.

Tidak lama kemudian, kata dia penerbangan darurat pun langsung di umumkan  kepada seluru penumpang untuk duduk dan mengenakan sabuk keselamatan, serta berkoordinasi dengan menara pengatur lalu lintas udara (ATC) terdekat.

"Tak berselang lama sejak masuk ke dalam CB, mesin kedua di pesawat itu mati karena membeku terkena imbas Awan Kumulonimbus," jelasnya.

Tidak hanya itu komunikasi dengan ATC pun terputus. Selama beberapa waktu, pesawat terbang tanpa kepastian dan tak tahu kondisi lalu lintas udara di sekitarnya.

"Kami restart mesin, tetapi tidak berhasil. Kopilot teriak mayday, mayday, mayday . Saat itu sudah pasrah dan berdoa saja. Kemungkinan terjelek, kami semua mati," tutur Abdul Rozaq.

Mayday adalah kode yang menyatakan kondisi darurat dalam dunia transportasi internasional, terutama penerbangan.

Menurut Abdul Rozaq, ketinggian pesawat juga sudah turun dari area jelajah 30.000 kaki menjadi 20.000 kaki, dan sudah semakin dekat dengan Bandara Adisutjipto.

Perlahan pesawat melewati Awan Kumulonimbus , dan daratan mulai terlihat, tetapi pesawat tak pada posisi bisa langsung mendarat di bandara tujuan.

Dari semua pilihan yang membentang di depannya, Rozaq memutuskan mendarat di permukaan Sungai Bengawan Solo.

"Masih dengan tangan gemetar dan shock, saya coba memberi tahu petugas terdekat (dari lokasi pendaratan darurat)," kata dia.

Disebut kehebatan Awan Cumulonimbus sudah dijelaskan dalam Al Quran.

Pada saat kecelakan AirAsia QZ850. Kepala Balitbang Kanwil Kemenag

Makassar , KH Hamzah Harun Al Rasyid MA, menyebar isyarat Al-Quran tentang

Cumulonimbus melalui akun Facebooknya, Kamis (1/1/2015) malam.

"Subhanallah, Nabi Muhammad SAW 1400 tahun silam tanpa pesawat, tanpa satelit dan tanpa teropong, tanpa teknologi dapat menjelaskan jenis awan Cumulonimbus yang dituliskan dalam kitab Al-Quran," kata alumnus Pondok Pesantren As'adiyah dan Universitas Al Azhar Mesir itu yang saat ini menjabat Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah NU Sulawesi Selatan .

Mantan dosen Fakultas Tarbiyah UIN Alauddin Makassar itu kemudian mengajak membaca Al Quran Surat AnNur 24: 43.

Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulsel, KH Hamzah Harun

Terjemahaa "Tidakkah kamu melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan lalu mengumpulkannya, kemudian Allah menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (awan Cumulus Nimbus seperti) gunung-gunung tinggi, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dihindarkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan".

Pakar Dirgantara mengatakan dalam awan Cumulonimbus terdapat butiran es yang menyebar, dan badai petir yang mengkilat, kalau butiran es itu masuk ke engine maka dapat menyebabkan engine mati," kata KH Hamzah Harun Al Rasyid MA.

Awalnya AirAsia terbang di ketinggian 32.000 kaki (9.753 meter) dan kemudian minta izin naik ke 38.000 kaki untuk menghindari cuaca buruk. (Ciswadi M/jun).

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriyah dijadikan momentum untuk berbagi rasa oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten...

MEMOonline.co.id, Jember- Bupati Jember Hendy Siswanto melaksanakan program Jember Bershodaqoh (J-Bershodaqoh) di Kecamatan Balung yang meliputi 8...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, membagikan ilmu jurnalistik kepada puluhan...

MEMOonline.co.id, Padang- Hafiz Rahman Hakim atau yang lebih dikenal Hafiz adalah seorang travel content creator asal Indonesia yang lahir di...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pembangunan Kantor baru gedung DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang peletakan batu pertamanya dilkukan pada 21 Agustus...

Komentar