Begini Kata Bupati Sumenep Soal Kirap Keris Pusaka Keraton

Foto: Prosesi kirap pusaka keraton di sumenep
1294
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus mempertahankan pengrajin keris yang ada di daerahnya.

Sebab keris, diyakini sebagai simbol kesejahteraan, sekaligus kekuatan ekonomi bagi masyarakat.

Sementara itu, salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Sumenep adalah dengan cara melestarikan budaya yang berkaitan dengan ritual pusaka.

Seperti kegiatan perawatan atau pensucian pusaka keris (jamas). Sedang  jamasan keris biasanya dilakukan di Desa Aeng Tong-tong, Kecamatan Saronggi, sebagai desa yang paling banyak pengrajin keris.

Jamas keris ini merupakan ritual yang dilakukan setiap tahun. Kegiatan itu biasa dilakukan pada setiap bulan Syuro atau Muharram. Jamasan keris ini dilakukan untuk mensucikan keris agar pamornya tidak memudar, apalagi keris yang biasa memiliki khadam. Usai jamas pusaka kerajaan itu diserahkan kembali kepada pemiliknya.

Prosesi kirab pusaka Keraton Sumenep itu juga disaksikan puluhan turis mancanegara yang tengah berkunjung ke museum dan keraton Sumenep dengan kapal pesiar.

Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, dalam sambutannya menjelaskan, acara jamasan ini sudah biasa dilakukan pada masa kerajaan. Dan, kegiatan ini harus dilestarikan.

"Kirab pusaka keraton ini untuk mengenal dan mengenang kembali sejarah Sumenep. Keris Aeng Tongtong sudah menjadi simbol pada saat era kerajaan dan masa penjajahan. Keris tidak hanya dikenal di tingkat nasional, tapi juga di Belanda, Amerika, dan Belgia, keris Aeng Tongtong ini cukup dikenal," katanya.

Harapan beliau bahwa prosesi jamas keris dilakukan setiap tahun untuk mengembalikan kejayaan keris sebagaimana dimasa lalu. Sebab keris merupakan simbol kekuatan ekonomi, sehingga diupayakan bagi masyarakat sumenep untuk benar benar melestarikan dan mengindahkannya.

"Keris merupakan simbol kejayaan. Keris merupakan simbol kekuatan ekonomi. Dan keris juga simbol sebuah perjuangan. Pak Karno tidak lepas dari keris," jelasnya.

Ia meyakini, keris akan memperkuat ekonomi dan meningkakan kesejahteraan masyarakat. Saat ini harga keris mencapai puluhan juta.

"Harga keris saat ini punya nilai tinggi, hingga 35 juta, ada yang 20 juta dan ada yang 15 juta. Ini berarti keris mulai punya nilai ekonomi tinggi. Mari kita kembalikan masa keemasan keris," jelasnya. (Ita/Ifa)

 

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriyah dijadikan momentum untuk berbagi rasa oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten...

MEMOonline.co.id, Jember- Bupati Jember Hendy Siswanto melaksanakan program Jember Bershodaqoh (J-Bershodaqoh) di Kecamatan Balung yang meliputi 8...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, membagikan ilmu jurnalistik kepada puluhan...

MEMOonline.co.id, Padang- Hafiz Rahman Hakim atau yang lebih dikenal Hafiz adalah seorang travel content creator asal Indonesia yang lahir di...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pembangunan Kantor baru gedung DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang peletakan batu pertamanya dilkukan pada 21 Agustus...

Komentar