
MEMOonline.co.id, Sumenep – Meski Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, masuk salah satu daerah penghasil sapi terbesar di Indonesia, namun kabupaten paling timur Madura ini, belum memiliki pelabuhan khusus untuk ternak.
Tidak hanya itu, Kabupaten Sumenep sampai saat ini, juga belum memiliki kapal khusus untuk mengangkut ternak.
Sehingga ribuan sapi yang dihasilkan Kabupaten Sumenep, khususnya dari daerah penghasil sapi terbesar di Sumenep, yakni di Pulau Sapudi, diangkut menggunakan perahu tradisional.
“Pertumbuhan itu tidak diimbangi dengan sarana dan prasarana yang memadai, seperti ketersediaan pelabuhan dan kapal khusus ternak. Sehingga pedagang maupun peternak saat menjual sapi menggunakan alat transportasi tradisional,” kata kata salah satu tokoh masyarakat Pulau Sapudi, Ahmad Zainuri Rahman.
Menurutnya, tak heran bila sapi milik warga kepulauan itu diturunkan di tengah laut, saat hendak dijual. Padahal hal Itu sangat membahayakan bagi keselamatan ternak, maupun pemiliknya.
Dan masalah tersebut, dibenarkan oleh Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi. Dan sebagai solusinya dirinya terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan. Dengan harapan bisa membantu daerah dalam pengadaan sarana kapal khusus untuk hewan ternak.
"Sumenep bukan hanya tidak memiliki pelabuhan ternak, tapi Sumenep juga tidak memiliki kapal khusus ternak. Sehingga itu menyulitkan bagi peternak saat mengirimkan (menjual) sapi," katanya.
Padahal kata Fauzi, sapi Sumenep tidak hanya dijual di daerah Jawa Timur, melainkan juga dijual didaerah luar jawa seperti Kalimantan.
"Hasil pertemuan dengan Kementerian, katanya tahun ini ada pengadaan kapal khusus ternak, jumlahnya kalau tidak salah ada enam unit. Kami harap kapal itu ada rute ke Sumenep. Sehingga bisa membantu masyarakat saat mengangkut hewan ke berbagai daerah tujuan," jelasnya. (Ita/diens)