
MEMOonline.co.id, Kota Batu - Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Batu, Endro Wahyu Wijoyono, menyayangkan insiden pembacokan antara Pedagang Kaki Lima (PKL) di area Alun-alun Kota Batu, pada Rabu malam (8/8/2018) kemarin.
Menurutnya, peristiwa tersebut sangat ironis dan memalukan bagi pemerintah Kota Batu.
Sebab, peristiwa pembacokan itu terjadi di areal alun-alun Kota Batu, yang akan direlokasi.
"Ini sangat ironis sekali, karena masalahnya hanya tempat mencari makan, sampai terjadi adu fisik dan berujung pembacokan," kata Endro Wahyu Wijoyono, Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Batu, Kamis (9/8/2018).
Menurutnya, peristiwa tersebut sangat disesalkan sekali, karena di Kota Batu hanya ada tiga kecamatan.
“Kok bisa sampai ada insiden pembacokan seperti itu,” sesalnya.
Bahkan Endro menilai, peristiwa tersebut dikarenakan ketidak tegasan pemerintah dalam menanggulangi PKL.
"Ya, karena ketidak tegasan dari pemerintah dalam menanggulangi PKL, seharusnya PKL itu ditertibkan dari awal bukannya semakin menggurita atau setelah ada insiden dan korban, baru pemerintah ada aktion," terangnya.
Dikatakan Endro, seperti halnya adanya PKL yang ada di Jalan Suropati dan Jalan Sultan Agung Batu itu, mulailah ditertibkan supaya tidak terjadi insiden seperti ini lagi.
"Untuk para PKL harus tertib mengikuti peraturan yang ada dalam pemerintah dan pemerintah nya pun juga harus memberikan aturan dan segera di PERDA kan," tegasnya.
Kendati demikian, Endro berharap supaya Pemerintah segera membuatkan tempat untuk para PKL yang ada di Kota Batu.
"Di jalan mana yang boleh untuk berjualan dan jalan mana yang tidak boleh untuk berjualan atau membuatkan satu tempat untuk para PKL-PKL yang ada di Kota Batu ini," harap Abah Endro, sapaan akrabnya.
Ia menambahkan, "Karena saat ini tempat-tempat ini juga masih setralisasi. Harusnya di Bumiaji ada Junrejo juga ada, jadi nyamanlah bukan hanya terpusat di Alun-alun saja, sebab pusat keramaian itukan banyak sekali dan itu yang harus dipecahkan oleh Pemerintah Kota Batu," tandasnya. (Risma/diens)