
MEMOonline.co.id, Sumenep - Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Sumenep, Madura, Jawa Timur, Hairul Anwar, menyemprit sejumlah perusahaan minyak dan gas (Migas) yang beroperasi di daerahnya, lantaran belum mampu mensejahterakan masyarakat. Khususnya, untuk sejumlah wilayah terdampak ekploitasi perusahaan itu.
Padahal, sejumlah perusahaan migas di Sumenep, sudah melakukan ekploitasi, seperti yang dilakukan Kangean Energy Indonesia (KEI), Santos, dan perusahaan migas lainnya.
"Keberadaannya ternyata tidak berpengaruh signifikan untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.
Menurut pria yang saat ini menjabat Ketua DPD BM PAN Sumenep ini mengatakan, sesuai aturan perusahaan migas wajib memberikan bantuan. Sebab, perusahaan itu sudah menyalurkan Corparate Social Resbonsibility (CSR) kepada masyarakat.
"Tapi saat ini ternyata outputnya tidak maksimal. Sehingga, dampaknya pun lemah," paparnya.
Mestinya, kata Hairul, CSR yang diberikan lebih mengarah kepada pemberdayaan masyarakat, juga pada pendidikan.
"Selama ini kami lihat kegiatannya menoton. Sehingga perlu terobosan baru, utamanya pada wilayah terdampak. Biar kegiatannya mengarah kepada kesejahteraan,” terangnya.
CSR itu harus bisa menjadikan masyarakat mandiri di sisi ekonomi. Sehingga, tidak ada lagi masyarakat terdampak yang berangkat ke luar negeri.
"Intinya, penerima manfaat ya masyarakat secara langsung, ” imbuhnya.
Untuk itu, pihaknya meminta perusahaan dan pemerintah untuk memformulasikan peruntukan CSR yang mengarah kepada kesejahteraan masyarakat.
“Harus ada inovasi dan kreasi dari sejumlah pihak agar maksimal dan dirasakan langsung masyarakat, ” pungkas pria yang saat ini terdaftar sebagai Bacaleg DPR RI dari PAN. (Ita/diens)