
MEMOonline.co.id, Sumenep - Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (Dispertahotbun) Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengaku masih kekurangan sekitar 206 tenaga penyuluh pertanian.
Sebab saat ini, Dispertahotbun sumenep hanya memiliki 124 tenaga penyuluh, untuk ditugaskan di 330 Desa dan 4 Kelurahan yang tersebar di 27 Kecamatan di Sumenep.
Sehingga 124 tenaga penyuluh yang ada, tidak maksimal dalam menjalankan tugasnya.
"Kalau mengacu ke Permentan, mestinya satu penyuluh bertugas di satu desa. Namun karena nggak cukup, maka ada satu penyuluh yang memegang dua desa," kata Arif Firmanto, Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Penyuluhan, Dispertahorbun Sumenep, Senin (9/7/2017).
Padahal menurutnya, keberadaan tenaga penyuluh, sangat penting dalam mendongkrak produktifitas dan kualitas pertanian.
Sebab tugas penyuluh, melakukan kunjungan ke tiap-tiap kelompok tani, yang ada di wilayah desa binaannya.
“Mulai hari Senin hingga Kamis, mereka melakukan kunjungan ke kelompok-kelompok tani di desa binaannya. Sedangkan hari Jumat digunakan untuk melaksanakan evaluasi hasil penyuluhan ataupun diklat untuk menambah pengetahuan,” terang Arif.
Sementara jumlah Kelompok Tani yang ada di Sumenep saat ini, mencapai 4260 kelompok. Dengan rincian 3371 kelompok tani laki-laki dan 889 kelompok tani perempuan (KWT).
“Setiap desa ada sekitar 10 atau lebih Kelompok Tani,” tambahnya.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap ada penambahan tenaga penyuluh. Karena pada tahun ini, ada tenaga penyuluh yang mengajukan cuti, dan ada pula yang mengajukan pensiun dini.
Sehingga jika tidak ada penambahan tenaga penyuluh (pegawai red), maka Dispertahorbun Sumenep akan tambah kekurangan tenaga.
Namun begitu, untuk mengatasi kekurangan itu, Dispertahorbun Sumenep memaksimalkan pemuda tani, yang konsen bidang pertanian. Dan mereka disebut penyuluh swadaya.
"Jadi seperti teman-teman yang sudah pensiun yang masih konsen pertanian kita ajak. Jadi penyuluh swadaya untuk membantu. Ada juga seperti yang di kepulauan Camatnya itu kami minta bantuan untuk jadi penyuluh juga. Terpenting tetap bisa berjalan," pungkasnya. (Ita/diens)