Jambore Desa pertama di Bekasi, Dibuka Langsung Wakil Gubernur Jabar

Foto: Deddy Mizwar, Wakil Gubernur Jawa Barat saat memberikan sambutan pada pembukaan Jambore Desa
901
ad

MEMO online, Bekasi – Pelaksanaan Jambore Desa (Jade) Se Jawa Barat, pertama kalinya di Kabupaten Bekasi, resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Senin (11/12/ 2017).

Sebagai tuan rumah, Desa Pasir Sari, Kecamatan Cikarang Selatan kabupaten Bekasi, akan menjadi saksi berkumpulnya 5.312 Kepala Desa (Kades)  dan 645 Kelurahan Se Jawa Barat. Acara tersebut akan digelar selama dua hari yakni 11-12 Desember.

Acara akbar ini dibuka langsung Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar didampingi Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin.

"Ini kegiatan yang patut diapresiasi, karena menjadi yang pertama secara nasional. Kegiatan ini dikemas apik melalui dialog, seminar, cerdas cermat sampai ngaliwet bareng. Sangat positif," kata Deddy.

Sementara pembukaan Jade 2017 ini diawali dengan pawai defile para desa. Defile ini termasuk salah satu acara untuk penilaian dari tim juri dalam kegiatan Jade 2017.

"Ini menjadi spirit membangun dari pinggirian. Desa tak bisa lagi dianggap  terbelakang, apalagi primitif. Desa harus menjadi pengharapan kemajuan masyarakat kedepannya. Dan Jade ini adalah jembatannya. Desa menjadi ujung tombak utama pembangunan," pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama,Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Barat, Agus Hanafi mengatakan bahwa masyarakat Jawa Barat patut berbangga karena kegiatan terbesar ini digelar di Jawa Barat, terlebih di Kabupaten Bekasi.

"Ini dilaksanakan di Desa Pasirsari karena desa ini meraih penghargaan sebagai desa terbaik se-Jawa Barat dan masuk dalam 5 besar desa terbaik se-Indonesia" tuturnya.

Diterangkan oleh Agus, bahwa hal utama dari dipilihnya Jade di Pasirsari adalah salah satu desa yang bagus dalam membangun demografi, potensi dan lainnya karena berada di tengah kawasan industri tetapi tetap  survive mempertahankan kegotong-royongan.

"Sebanyak 5.312 kades dan 645 lurah ini difasilitasi secara on the spot mandiri. Semua mandiri. Dan persiapannya hanya satu bulan untuk pelaksanaan Jade. Ini Jade yang pertama kali digelar dan terbesar se-Indonesia, bukan hanya di Jawa Barat," tambahnya.

Sementara itu Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin menambahkan, pihaknya mengucapkan terima kasih atas ditunjuknya Kabupaten Bekasi sebagai lokasi penyelenggaraan Jade yang pertama kali di Indonesia ini.

"Kita memang memiliki kawasan industri terbesar se-Indonesia. Semoga Kabupaten Bekasi semakin bersinar dan diberikan keberkahan oleh Allah SWT. Karena ini adalah hal yang sangat membanggakan bisa dipercaya menjadi tuan rumah. Kami pun berharap setelah ini ada sinergitas yang terjalin antar pemerintah desa di Indonesia” pungkas Neneng.

Jade merupakan upaya pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan di Jawa Barat. Khususnya pembinaan dalam pelaporan bantuan keuangan infrastruktur pedesaan dan tunjangan penghasilan aparatur desa.

Dari tahun 2014 hingga 2017 ini seluruh kepala desa diberikan bantuan. Saat jambore nanti, mereka diminta untuk melaporkan hasil bantuan yang sudah diberikan dalam rentang waktu tiga tahun tersebut. Termasuk melaporkan kendala dalam pelaksanaannya.

Selama periode 2008 hingga 2018, telah terjadi transformasi kebijakan pembinaan pembangunan desa di Jawa Barat. Salah satu bentuk transformasi tersebut yakni kebijakan bantuan keuangan untuk pembangunan infrastruktur perdesaan dan tunjangan penghasilan aparatur pemerintah desa untuk seluruh desa di Jawa Barat.

Sejalan dengan kebijakan Pemprov Jabar tersebut, serta lahirnya kebijakan dana desa yang bersumber dari APBN mulai 2015 hingga sekarang, menimbulkan anggapan bahwa kebijakan terhadap kelurahan dianggap belum mendapat sentuhan serius dari pemerintah.

Sehingga kelurahan beranggapan dianaktirikan oleh pemerintah dan pemerintah daerah. Padahal kelurahan memiliki posisi strategis dalam pelayanan publik maupun pemberdayaan masyarakat.
Maka di Jambore desa (Jade) ini diharapkan sebagai wadah untuk mencari rumusan solusi permasalahan pembinaan kelurahan.

Para peserta yang mengikuti Jade 2017 ini yakni 5.312 kepala desa dan 645 lurah, Dinas PMD kabupaten dan perangkat daerah yang membidangi pembinaan kelurahan di Pemda Kota sebanyak 18 kabupaten dan 9 kota. Hadir juga perwakilan Dinas PMD provinsi di Indonesia yang diwakili provinsi dari wilayah I hingga IV. Juga tenaga ahli dan pendamping desa di Jawa Barat sebanyak 250 orang.

Riungan atau Focus Group Discussion (FGD) kades dan lurah dengan narasumber dua orang kepala desa berprestasi serta dua orang lurah berprestasi. Mereka akan berbagi terobosan dan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat desa, serta pelayanan fungsi pemerintahan.

Oleh karena itu, Jambore Desa disebut “Jade” dimaknai sebagai peranan pemerintah desa dan kelurahan serta kelembagaan di desa dan kelurahan dalam membangun wilayahnya merupakan pondasi kekuatan NKRI, dan tugas memberdayakan masyarakat desa dan kelurahan merupakan tugas yang sangat mulia yang dilakukan oleh pemerintahan desa serta kelembagaan di desa dan kelurahan.

Tema Kegiatan JaDe adalah ‘Bersatu Membangun Desa-Kelurahan, Bersinergi Membangun dari Pinggiran. (Bam/diens).

 

 

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur atas dukungan sinergi dan...

MEMOonline.co.id, Jember- Tidak ada tulang Jasad Manusia ataupun bekas pernah terjadi pemakaman di areal yang diduga sebagai makam Pahlawan 45...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PCNU Sumenep akan kembali menyelenggarakan Festival Sapparan Budaya....

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, kembali meraih penghargaan dalam ajang "Satu Inspirasi" yang digelar oleh B...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Sejumlah bangunan dan gudang semi permanen di Dusun Ageng, Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Sumenep, Jawa Timur...

Komentar