
MEMOonline.co.id, Lumajang- Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) menyampaikan pesan penting yang menggugah kesadaran publik nasional: rumah sakit berbasis keagamaan harus menjadi pelayan semua golongan, tanpa memandang agama, ras, atau latar belakang.
“RSNU ini lahir dari NU, tapi harus menjadi rumah sakit yang memeluk semua orang. Kita harus melayani masyarakat, tidak hanya yang muslim, tapi juga semua keberagaman agama harus dilayani dengan baik,” tegas Bunda Indah dalam sambutannya, Minggu pagi (13/7/2025).
Pernyataan ini menandai komitmen kuat Lumajang dalam membangun tata layanan publik yang inklusif dan humanis, di mana kemanusiaan menjadi dasar utama pelayanan, khususnya dalam sektor kesehatan.
Menurut Bunda Indah, rumah sakit yang ramah terhadap keberagaman justru akan mendapatkan tempat lebih besar di hati masyarakat.
“RSNU Permata adalah milik umat, tapi juga milik masyarakat Lumajang. Kalau rumah sakit ini ramah terhadap semua, saya yakin ke depan akan semakin dicintai oleh masyarakat luas,” ujarnya.
Pernyataan ini memperkuat peran Nahdlatul Ulama sebagai organisasi keagamaan yang berpijak pada nilai-nilai toleransi, keterbukaan, dan keadilan sosial, serta menegaskan bahwa RSNU Permata merupakan wujud nyata dari prinsip tersebut dalam bidang kesehatan.
Bunda Indah mengajak seluruh pengelola dan tenaga kesehatan di RSNU untuk menjadikan nilai inklusivitas sebagai roh pelayanan.
“Pelayanan kesehatan tidak boleh diskriminatif. Kita bicara tentang nyawa dan martabat manusia. Siapa pun yang datang harus dilayani dengan empati dan profesionalisme,” tambahnya.
RSNU Permata, yang telah beroperasi selama dua tahun, berdiri di atas fondasi nilai-nilai keislaman yang moderat dan transformatif. Meski lahir dari komunitas NU, rumah sakit ini sejak awal didesain sebagai pusat layanan kesehatan publik tanpa sekat identitas.
Momentum Milad ke-2 ini pun menjadi refleksi bersama bahwa pelayanan kesehatan berbasis nilai tidak boleh eksklusif. “Inilah wajah Lumajang yang kita impikan: penuh kasih, tanpa diskriminasi. RSNU Permata harus menjadi cerminnya,” pungkas Bunda Indah.
Pesan Bunda Indah ini sekaligus menjadi pengingat nasional bahwa rumah sakit komunitas berbasis agama dapat menjadi motor perubahan sosial, bukan hanya dalam aspek penyembuhan fisik, tetapi juga pemulihan nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan berbangsa. RSNU Permata kini memikul tanggung jawab lebih besar: menjadi model layanan kesehatan inklusif di tengah pluralitas Indonesia.
Penulis : Mas Her
Editor : Udiens
Publisher : Syafika Auliyak