DPRD Sumenep Sahkan Laporan Pansus RPJMD 2025–2029, Tekankan Pemerataan Pembangunan Kepulauan

Foto: Paripurna Penuntasan Pembahasan Raperda RPJMD 2025–2029 (by. Ibnu)
45
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep- DPRD Kabupaten Sumenep kembali menggelar Rapat Paripurna dalam rangka penyampaian laporan Panitia Khusus (Pansus) terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025–2029, Kamis (10/7/2025).

Rapat yang digelar di Ruang Sidang Paripurna DPRD ini dipimpin langsung oleh jajaran pimpinan DPRD dan dihadiri oleh Wakil Bupati Sumenep KH. Imam Hasyim, serta anggota dewan dan tamu undangan lainnya.

Juru bicara Pansus, Ahmad Juhairi, menyampaikan bahwa pembahasan Raperda RPJMD telah tuntas tepat waktu dan menyeluruh.

Salah satu poin strategis dalam dokumen ini adalah proyeksi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) rata-rata 5 persen per tahun hingga 2030, serta pertumbuhan belanja daerah sebesar 0,68 persen per tahun.

Dana belanja diarahkan pada delapan program unggulan sebagai prioritas pembangunan lima tahun ke depan.

“RPJMD ini dirancang untuk menjadi panduan pembangunan yang terukur dan menjawab kebutuhan nyata masyarakat,” ungkap Juhairi.

Soroti Ketimpangan Kepulauan dan Daratan

Pansus secara tegas menyoroti tantangan ketimpangan pembangunan antara wilayah daratan dan kepulauan.

DPRD meminta Pemkab melakukan pendekatan advokatif ke pemerintah pusat agar pembangunan wilayah kepulauan mendapat perhatian lebih.

“Infrastruktur jalan, dermaga, pos keamanan laut, serta akses listrik dan pelayanan publik di kepulauan harus menjadi prioritas. Ini menyangkut hak dasar masyarakat,” tegasnya.

Pemberdayaan dan Pengelolaan Aset

Selain pembangunan fisik, DPRD juga menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat sebagai upaya peningkatan kualitas SDM.

Di sisi fiskal, Pansus merekomendasikan optimalisasi pengelolaan aset daerah secara produktif untuk mendorong PAD di luar sektor pajak dan retribusi.

Fokus Ketahanan Pangan dan Air Bersih

Dalam sektor pertanian, Ahmad Juhairi menyoroti potensi Kecamatan Rubaru sebagai lumbung sayur, yang memerlukan dukungan infrastruktur jalan dari Kota Sumenep ke wilayah utara.

Sementara itu, kebutuhan air bersih di desa-desa tertinggal seperti Soddara, Prancak, Montorna, dan Lebbeng Timur juga menjadi perhatian. Pembangunan embung strategis direkomendasikan sebagai solusi jangka panjang.

“Kami berharap RPJMD 2025–2029 benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat secara merata, khususnya masyarakat kepulauan yang selama ini belum terjangkau secara adil dalam pembangunan,” pungkasnya.

Penulis     :    Alvian

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Lumajang- Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) menyampaikan pesan penting yang menggugah kesadaran publik nasional: rumah...

MEMOonline.co.id, Palu- Musyawarah Nasional (Munas) II Pro Jurnalismedia Siber (PJS) resmi dibuka oleh Gubernur Lemhanas RI, Dr. TB Ace Hasan...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Komunitas Kanca Pendidikan (KKP) Kabupaten Sumenep sukses menggelar kegiatan edukatif dan inspiratif bertajuk Lomba...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Abdillah Irsyad Camat Tempeh Kabupaten Lumajang, merespon peristiwa indikasi kecurangan dalam tahapan seleksi/penjaringan...

MEMOonline.co.id, Jember- Seorang pria berinisial A, Warga desa Bangsalsari kecamatan Bangsalsari, yang merupakan terlapor dugaan pencabulan anak di...

Komentar