
MEMOonline.co.id, Sumenep – Anggota Komisi III DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, Moh Ramzi, meminta Dinas Perhubungan (Dishub) setempat, serius mengawal rencana renovasi Pelabuhan Kalianget, yang saat ini dalam kondisi rusak parah.
”Kami tetap mendorong rencana itu, dan kami minta Dishub tidak patah semangat mengawalnya. Sehingga rencana renovasi pelabuhan Kalianget tahun depan, tidak hanya sebatas wacana saja,” katanya.
Sebab saat ini kondisi pelabuhan Kalianget, Sumenep, Madura, Jawa Timur, benar-benar memprihatinkan, dan terkesan tidak terurus.
Dermaga penghubung satu-satunya yang diniliki Kabupaten Sumenep, saat ini , kondisinya sudah miring dan hampir roboh.
Bahkan salah satu tempat sandar kapal, sudah ada yang benar-benar roboh. Sebab, mayoritas besi penyanggah dermaga sudah lapuk, hingga warnanya sudah berubah menjadi hitam lantaran besinya sudah karat termakan usia.
Tidak hanya itu di lokasi itu kerap ditemukan tumpukan material dermaga yang sudah kocar kacir, dan mengesankan kondisi pelabuhan Kalianget tidak terawat dan tidak layak pakai.
Jeleknya pelabuhan Kalianget, diprediksi akan kembali dikeluhkan bagi warga disaat arus mudik dan arus balik lebaran tiba. Mengingat penerangan di area pelabuhan sangat minim.
”Kalau dari fasilitas memang waktunya direnovasi,” jelasnya.
Minimnya fasilitas itu kata Ramzi, menyebabkan pelabuhan itu tidak bisa difungsikan maksimal. Salah satunya sebagai tempat sandarnya kapal pesiar. Saat sejumlah wisatawan datang ke Sumenep kapal yang ditumpangi selalau sandar di Perairan Pulau Giligenting.
”Kalau Sumenep ingin perubahan, ya infrastrukturnya harus diperbaiki juga. Sehingga orang saat berkunjung merasa nayaman,” tegasnya.
Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sustono membenarkan kerusakan itu. Namun fasilitas yang rusak merupakan dermaga yang dikelola oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Saat ini kata Sustono, dirinya telah mengkomonikasikan kepada Pemerintah pusat. “Saya sendiri yang presentasikan, Maret kemarin,” kata Sustono.
Dari hasil koordinasi lanjut Sustono, kondisi pelabuhan itu akan segera diperbaiki. “Tahun 2018 ini masuk perencanaan sudah, jadi 2019 perbaikan bisa dimulai,” tegasnya. (Ita/diens)