
MEMOonline.co.id, Sumenep- Pemerintah Kabupaten Sumenep, kembali membuka seleksi penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk Tahun Anggaran 2024. Sebanyak 374 formasi telah disiapkan untuk tiga sektor utama: Guru, Tenaga Kesehatan, dan Tenaga Teknis, sebagai langkah serius untuk memperjuangkan nasib tenaga honorer.
Rincian formasi PPPK meliputi 203 formasi untuk guru, 46 untuk tenaga kesehatan, dan 125 untuk tenaga teknis. Khusus untuk sektor pendidikan, formasi guru mencakup berbagai mata pelajaran seperti Pendidikan Agama Islam (PAI), bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, dan guru kelas.
Agus Junaidi, putra asli kepulauan Sapudi mengapresiasi langkah pemerintah daerah, yang kembali memberi porsi signifikan bagi tenaga honorer PAI dalam rekrutmen PPPK.
"Tersedianya 374 formasi ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah, khususnya di bawah kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo, benar-benar serius memperjuangkan nasib tenaga honorer," kata Agus Junaidi.
Agus menambahkan, hal yang paling menarik adalah komitmen Pemkab Sumenep untuk kembali memberikan porsi bagi honorer PAI.
“Ini adalah bukti bahwa Pemkab Sumenep memberikan perhatian lebih, kepada tenaga pendidik PAI. Pada tahun 2023, Kabupaten Sumenep menjadi satu-satunya di Jawa Timur, yang memasukkan 133 guru PAI dalam formasi PPPK," ungkapnya.
Agus juga memaparkan, bahwa dirinya menjadi saksi, bagaimana Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo secara langsung melakukan lobi, ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), untuk mengajukan formasi PAI.
"Sebelumnya, guru PAI tidak pernah diajukan oleh pemerintah daerah karena dianggap dan dijanjikan akan diangkat melalui Kementerian Agama. Namun, kenyataannya tidak demikian, dan berkat tangan dingin Bupati Fauzi, 133 kuota untuk PAI berhasil didapatkan pada tahun 2023," ujar Agus.
Sedangkan di tahun 2024 ini, Bupati Achmad Fauzi kembali mengupayakan kuota bagi guru PAI, dengan menyediakan 25 formasi PPPK untuk mereka.
“Jadi, jika ada yang mengatakan bahwa Bupati Fauzi tidak peduli terhadap tenaga honorer, itu jelas tidak benar. Semua butuh proses, dan pengalokasian APBD juga menjadi pertimbangan besar dalam pengajuan formasi ini," tambah Agus.
"Semua ini menunjukkan komitmen Achmad Fauzi Wongsojudo, dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga honorer, sekaligus membuktikan bahwa beliau serius dalam memperjuangkan nasib tenaga pendidik di Kabupaten Sumenep," pungkasnya.
Penulis : Alvian
Editor : Udiens
Publisher : Syafika Auliyak