Manfaatkan Kapuk Randu Menjadi Barang Berharga Keluarga, Ini Cara Mahasiswa INKADHA Sumenep Bidik Potensi Lokal

Foto: Mahasiswi KKN INKADHA Sumenep memamerkan bantal berbahan kapuk randu.
1275
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep- Sejumlah ibu rumah tangga di Desa Beluk Ares, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengikuti kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Pemanfaatan Kapuk Randu menjadi barang berharga keluarga, pada Minggu (22/09/2024).

Kegiatan tersebut digelar di Balai Desa setempat yang diinisiasi oleh para mahasiswi dari Institut Kariman Wirayudha (INKADHA) Braji, Sumenep, Madura yang sedang menjalani kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Mahasiswi KKN INKADHA Posko 02 di Desa Beluk Ares, kecamatan Ambunten menilai bahwa pohon randu di desa tersebut sebagai potensi lokal yang perlu dimanfaatkan dengan baik.

Thoiqotul Khoiroh, ketua Posko 02 KKN INKADHA menyebutkan Sosialisasi dan pelatihan ini penting mengingat potensi kapuk randu yang dimiliki Desa Beluk Ares, kecamatan Ambunten.

"Masyarakat perlu diingatkan kembali untuk bisa lebih kreatif dengan sumber daya alam yang ada," tuturnya menambahkan.

"Karena sekarang banyak yang berfikir secara instan dan praktis, misalnya dijual kapuknya saja dengan harga yang murah sementara saat ini pembeli kapuk lumayan jarang. Jika dibuat barang kan nilainya menjadi lebih terangkat," tuturnya.

Sementara, Nur Ummi Fatayati, M.Psi, selaku dosen pembimbing lapangan menjelaskan bahwa program itu diadakan karna KKN INKADHA mengusung tema, "Mahasiswa Berkarya, Desa Berdaya".

"Dalam arti, mahasiswa dituntut untuk membuat program berdasarkan potensi yang paling besar dari desa tersebut," kata Ummi.

Ia menambahkan, dimana kapuk randu dari pohon randu sangat banyak ditemukan di desa Beluk Ares, kecamatan Ambunten.

Disamping itu, tutur Ummi, masyarakat hanya menjual kapuk itu per kilo. Sedangkan, saat ini sangat minim pembeli. Sehingga mahasiswi KKN berinisiatif untuk membuat barang yang berbahan kapuk menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih.

"Seperti pembuatan bantal, penghapus, tempat jarum pentul, selain itu juga diadakan sosialiasi dan pelatihan agar bisa berkelanjutan," tuturnya.

Ummi menjelaskan, pada saat sosialisasi dan pelatihan juga dipandu untuk belajar membuat toko secara online di marketplace.

"Yang nantinya bisa digunakan untuk media pemasaran," tuturnya menambahkan.

Penulis     :   Fendi

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Di bawah kepemimpinan dr. Erliyati, M.Kes, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep terus bertransformasi...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Peristiwa na'as menimpa Yuni, warga Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun Kabupaten Lumajang Jawa Timur. Dua motornya raib...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pemerintah Kabupaten Lumajang menegaskan komitmennya dalam membangun ekosistem pembinaan atlet lokal yang berkelanjutan...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Pemerintah Kabupaten Lumajang menegaskan penertiban aktivitas pertambangan, terutama tambang pasir ilegal dan merusak...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Sebuah pelaksanaan proyek fisik talud di Jalan Raya Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang dipertanyakan....

Komentar