Undang Wali Murid Untuk Tandatangani Surat Pernyataan 'Tanpa Paksaan', Dugaan SDN Tempurejo 02 Memperjualbelikan Buku LKS Kian Mendekati Kebenaran

Foto: SDN Tempurejo 02
1274
ad

MEMOonline.co.id, Jember- Oknum guru SDN Tempurejo 02, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, mengundang sejumlah wali murid terkait dugaan memperjualbelikan Buku LKS, kini memasuki babak baru.

Undangan yang ditujukan ke wali murid bukan tanpa alasan, yakni diminta untuk tandatangan jika pembelian buku LKS tanpa unsur paksaan sementara dugaan buku LKS yang diperjualbelikan nominalnya cukup fantastis.

Tidak hanya sampai disitu wali murid beserta siswa siswi SDN Tempurejo 02 juga dilarang keras berkomentar jika diwawancarai oleh media.

Selah seorang wali murid yang enggan diungkapkan entitasnya ini mengaku takut jika identitasnya diketahui oleh pihak sekolah akan berakibat pada anaknya yang nantinya bisa dikucilkan di sekolah.

Iya menguraikan, versi orang tua murid, kalimat yang bernada,

"Undangan itu disuruh mengakui jika buka LKS itu bukan paksaan, lima buku bayarnya 85 ribu, dapat lima Buku LKS, untuk seragam beda," kata salah seorang wali murid Inisial (S) yang ikut hadir dalam undangan tersebut Kamis (30/5/2024)

Ditempat yang berbeda salah seorang wali murid Inisial (RI) yang tak lain adalah tetangga Inisial (S) juga mengalami hal yang serupa.

"Sama anakku juga beli buku LKS harganya 93 ribu, cuma dia tidak sekolah di SDN Tempurejo 02 mas,"pungkasnya

Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Tempurejo 02 Amir Machmud belum bisa memberikan jawaban ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, hanya saja terbaca.

Sebelumnya diberitakan,"Tidak Terima Diberitakan Terkait Penjualan LKS, Kepala SDN Tempurejo 02 Diduga Intimidasi Wartawan

Jember - Viral nya pemberitaan media online tentang keluhan wali murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tempurejo 02, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember, berujung intimidasi.

Kepala Sekolah (KS) Amir Mahmud mengatakan dirinya merasa dirugikan dan merasa tercemar atas nama baik pendidikan tempat ia mengajar.

Tak hanya itu, dengan nada tinggi mendesak agar berita tersebut dikonfirmasi sebelum di terbitkan.

"Ya sebelum diterbitkan berita itu konfirmasi dulu atas kebenaran terkait LKS. Kami tidak mewakili kepada anak-anak untuk membeli LKS, tidak pernah mewajibkan guru-guru menjual buku LKS," ucap Amir. Rabu 29/5/2024

"Kalau anak-anak membelinya ke sales yang jual buku kalau disini sales jual Rp.8.500. Di sekolah ini kelas tiga murid ada 55, totalnya ada 315," lanjutnya.

Penulis     :   Zainullah

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Dalam rangka mendukung program swasembada pangan, Kapolres Sumenep AKBP Henri Noveri Santoso bersama pejabat utama Polres...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Calon Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, terus merangkul masyarakat dalam rangkaian...

MEMOonline.co.id, Bangkalan- Program 3 juta rumah yang dibuat oleh Kementrian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mendapat sorotan. Salah satunya...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Orang tua korban pencabulan menuntut Kejaksaan Negeri Sumenep untuk menuntut Sudiarto, seorang guru PNS di SDN Kebunagung...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Setelah mendapat banyak dukungan dari berbagai komonitas yang ada di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, perolehan...

Komentar