
MEMOonline.co.id, Sumenep- Hari ini, masyarakat di seluruh penjuru Indonesia, akan menyalurkan hak pilihnya untuk wakil mereka yang akan duduk di kursi parlemen.
Hal itu biasa dilakukan masyarakat setiap kali pesta demokrasi yang digelar setiap 5 tahun sekali, yang tahun ini jatuh pada Rabu, 14 Februari 2024.
Masyarakat di seluruh penjuru Indonesia akan mengikuti kontestasi pemilihan umum (Pemilu) serentak tahun 2024.
Pada Pemilu kali ini, masyarakat Indonesia akan melakukan pemilihan untuk menentukan para pemimpin mulai dari tingkat daerah hingga pusat yang meliputi Capres - Cawapres, DPD, DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten.
Banyaknya pilihan yang mencapai 5 elemen tersebut ternyata menjadi keluhan yang cukup sering terdengar, terutama oleh masyarakat yang masih tidak familiar dan kurang mengenal sosok pemimpin yang hendak dipilih pada saat hari H.
Terlebih, jika hal itu terjadi kepada masyarakat awam yang sudah lanjut usia, tidak bisa baca tulis, hanya mengenal logo partai tertentu dan tidak kenal dengan sosok daftar calon legislatif (caleg) yang berjejer rapi berdasarkan nomor urut pada setiap partai berbeda.
Salah satunya seperti yang terjadi di tempat pemungutan suara (TPS) 012, Desa Mandala, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang termasuk dalam daerah pemilihan (Dapil) 4 yang meliputi Kecamatan Ambunten, Pasongsongan dan Rubaru.
Salah satu warga berinisial M (P), warga Dusun Karang, Desa Mandala, RT/RW 003/004, mendatangi TPS setempat yang baru dilakukan penempelan dari daftar kelima caleg mulai tingkat daerah hingga pusat oleh petugas KPPS.
Sambil melihat satu persatu kelima kertas yang ditempel di dinding lokasi TPS, M menuturkan jika menurutnya yang paling mudah diingat hanyalah calon presiden dan calon DPRD Sumenep saja, karena mudah mengenali wajah mereka lantaran sering tampil di layar kaca atau bertatap muka langsung.
Sehingga menurut M, ia merasa mudah mengenali calon tersebut dan sudah yakin dengan pilihannya ketika esok mendatangi TPS untuk ikut dalam pemilu.
"Nah, kalau ini kan gampang gambarnya besar-besar semua, jelas kalau dilihat. Yang repot ini sisanya kecil-kecil semua yang 4 lembar, mana saya ga bisa baca lagi," ucap M sambil bertanya tentang partai tertentu, Selasa, (13/02/2023) malam.
Dari pernyataan M di atas, dapat disimpulkan bahwa hal ini cukup menjadi persoalan yang krusial karena sekalipun memiliki hak suara untuk terlibat dalam pesta demokrasi tersebut, tetap dirasa agak kurang berfaedah atau hanya sia-sia saja.
Tidak hanya M, warga lainnya yang juga ikut berdiri di samping M berinisial S juga menuturkan hal yang tidak jauh berbeda.
Menurut S banyaknya daftar nama calon selain Capres dan Cawapres justru membuatnya makin bingung siapa yang akan dipilihnya.
Terlebih menurut S perbedaan kode pada warna kertas suara yang tidak bisa dikenali satu persatu membuatnya kebingungan karena juga tidak bisa baca tulis.
"Kan kalau gambar seperti ini sudah ada dari dulu, kalau gambar seperti ini kan masih baru. Lalu harus pilih gambar yang lama atau yang baru?" kata S sambil nunjuk beberapa gambar logo partai, Selasa, (13/02/2023) malam.
Dari kebingungan yang dialami oleh M dan S, apakah warga di pelosok negeri Indonesia yang lain juga ada yang mengalami hal serupa saat berusaha antusias dalam Pemilu 2024 ini?
Penulis : Elok Andriani
Editor : Udiens
Publisher : Syafika Auliyak