Heboh ! Dua Bocah Asal Sampang Nekat ke Jakarta Naik Sepeda Motor Tanpa Helm dan Nomor Polisi

Foto : Kedua bocah didampingi keluarganya di Polsek Pangarengan Sampang
1422
ad

MEMOonline.co.id, Sampang- Dua bocah berinisial MZ (11), dan inisial D (10) yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), asal Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur nekat pergi ke Jakarta berboncengan dengan menggunakan sepeda motor.

Kedua bocah asal Kecamatan Pangarengan di usianya yang masih 11 dan 10 tahun, mereka bepergian hanya bermodal nekat. Mereka hanya membawa uang Rp 100 ribu hasil dari meminjam ke tetangga. 

Tak hanya itu, pakaian yang dia bawa hanya baju yang melekat di tubuh mereka, berupa kaos oblong, celana pendek, serta sandal jepit.

Sepeda motor jenis Honda Beat yang digunakan kedua bocah tersebut tanpa dilengkapi nomor polisi.

Namun sebelum sampai ke Kota tujuan yaitu Jakarta, ke duanya dicegat oleh anggota kepolisian di wilayah Kecamatan Tengaran, Semarang, Jawa Tengah.

Setelah di Polsek Tengaran, polisi telepon gurunya yang ada di nomor kontak telepon anak tersebut, lalu gurunya telepon keluarga bocah tersebut.

Selanjutnya pihak keluarga bergegas menjemput, diketahui ternyata tujuan ke dua bocah pergi ke Jakarta hanya ingin bertemu dengan teman sebayanya yang sebelumnya sering komunikasi melalui telepon.

Salah satu bocah berinisial D mengatakan bahwa, dirinya bersama temannya (MZ) berboncengan berangkat ke Jakarta pada (19/11/2023) sekitar 13.00 WIB.

Perjalanannya ke luar kota baru pertama kali, tidak mengetahui rute. Sehingga berinisiatif menggunakan Google Map (GPS).

"Kita menyetir bergantian, tanpa menggunakan helm dan selama perjalanan tidak bertemu Polisi," ujarnya.

Saat malam hari mereka menginap di sebuah gardu, lokasinya di pinggir jalan raya Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Kemudian keesokan harinya, baru melanjutkan perjalanan. Sedangkan saat merasa lapar, mereka hanya membeli mie instan.

"Uang yang Rp 100 ribu itu juga kami buat untuk beli bensin dan saat kami diamankan Polisi pada (20/11/2023), sisa uang tinggal Rp 10 ribu," ucap D dengan polosnya.

Sementara, pihak keluarga bocah (MZ), Jauhari menyampaikan, pertama kali informasi itu didengar dari istrinya yang di telepon oleh petugas kepolisian.

Saat itu dirinya tidak langsung percaya karena khawatir penipuan, sehingga meminta foto dan video keberadaan keponakannya tersebut.

"Setelah dikirim foto dan video, saya langsung bergegas menjemput keponakan saya ke Jawa Tengah dengan ditemani keluarga," katanya.

Ia merasa tidak habis pikir, ponakannya memiliki inisiatif ke Jakarta. Sebab saat berangkat dirinya bertemu dengan keponakannya di Pasar dan saat ditanya, ponakannya hanya ingin beli-beli.

"Saat itu saya percaya, tanpa menaruh rasa curiga karena mereka hanya mengenakan kaos dan celana pendek," tuturnya.

Terpisah, Kapolsek Pangarengan Ipda Iwan Suhadi membenarkan atas peristiwa tersebut, bahkan pasca dijemput oleh pihak keluarga, ke dua bocah tersebut berada di Mapolsek Pangarengan untuk dilakukan mediasi.

"Kami panggil semua keluarga dari pihak kedua bocah tersebut agar kedepannya tidak terjadi lagi peristiwa yang sama," ucap Iwan.

Penulis     :    Fathur

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo, SH, MH menghadiri Gala Dinner bersama kader Pergerakan Mahasiswa Islam...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur atas dukungan sinergi dan...

MEMOonline.co.id, Jember- Tidak ada tulang Jasad Manusia ataupun bekas pernah terjadi pemakaman di areal yang diduga sebagai makam Pahlawan 45...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PCNU Sumenep akan kembali menyelenggarakan Festival Sapparan Budaya....

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, kembali meraih penghargaan dalam ajang "Satu Inspirasi" yang digelar oleh B...

Komentar