Ternyata Begini Kronologi Kecelakaan Maut Pekerja Tambang Galian C Ilegal di Sukokerto - Jember

Foto: Tambang galian c ilegal dipasangi garis polisi.
1968
ad

MEMOonline.co.id, Jember- Kecelakaan kerja di tambang ilegal di Dusun Kojuk, Desa Sukokerto, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember, Jawa Timur yang menyebabkan meninggalnya seorang pekerja Arif 18 tahun asal Sukowono.Terlindas alat berat ekskavator.

Insiden maut tersebut terjadi di tambang ilegal sekitar jam 18:15 menjelang magrib.

Dimana korban Arif bersama rekannya FK berisitirahat di belakang ekskavator, sementara UMR sebagai operator masuk ke dalam Ekskavator untuk memarkir alat berat tersebut.

Begitu UMR mengoperasikan Ekskavator, tiba-tiba ia mendengar suara teriakan dari belakang, teriakan kesakitan sambil meminta tolong.

"Mendengar teriakan itu, operator langsung turun. Setelah dilihat, ternyata ada orang yang terlindas Ekskavator," ucap Fanda sembari mengenang kejadian itu, Selasa (07/11/2023).

Melihat seorang temannya terlindas, UMR dan FK kemudian panik dan berusaha menyelamatkan Arif dengan meminta bantuan kepada warga yang sedang berada di sebuah warung, tidak jauh dari lokasi kejadian.

"Di warung itu ada 4 orang. Ada saya, Dodik, Syaiful, dan Bahrul. Kami berempat langsung ke lokasi untuk membantu mereka," ungkap Fanda.

Setibanya di lokasi, Fanda dan yang lain melihat korban telah terkapar tidak berdaya, separuh kakinya robek, dan separuh tubuhnya lagi lemah terkulai, namun ia masih bisa bernafas dengan terengah-engah.

Tidak mau menyia-nyiakan waktu, Fanda yang merupakan Kepala Dusun Kojuk ini langsung pulang ke rumahnya untuk mengambil Ambulan.

"Kami langsung membawa Ambulan itu ke lokasi tambang. Korban kami bawa ke Puskesmas Sukowono. Kami tiba sekitar jam 6 bakda magrib. Dia sempat mendapatkan perawatan di sana. Tapi sayang, nyawanya tidak tertolong. Gak sempat dibawa ke RSD Soebandi. Terus saya langsung ke Polsek Sukowono untuk melaporkan kejadian itu," ungkap Fanda.

Korban tiba di rumah duka sekitar pukul 19.15 WIB, disambut tangis histeris keluarga dan tetangga.

Tidak lama berselang, sekitar pukul 21.00 WIB, petugas kepolisian juga datang menyusul dan melihat langsung kondisi jenazah di rumah duka.

"Korban dimakamkan sekitar pukul 00.10 WIB, dini hari. Saya juga telah memberitahukan kejadian ini ke Babinsa saat itu juga," pungkas Fanda.

Penulis     :    Zainullah

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Kasus dugaan korupsi program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kabupaten Sumenep resmi naik ke tahap...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sumenep menggelar kegiatan pendadaran serentak untuk menguji kesiapan mental...

MEMOonline.co.id, Sampang- Masa kepengurusan Persatuan Wartawan Sampang (PWS) periode 2023–2025 akan segera...

OPINI- Di balik gemerlap industri rokok di Kabupaten Sumenep, terdapat realitas kelam yang tak lagi bisa disangkal. Bisnis yang tampak makmur ini...

MEMOonline.co.id, Jember- Satuan Reserse Narkoba Polres Jember menangkap dua puluh tujuh pelaku yang terlibat dalam jaringan peredaran narkotika...

Komentar