Darurat Kekerasan Anak, Dinsos P3A Sumenep Gencar Lakukan Sosialisasi

Foto: Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak, Oleh Dinsos P3A Sumenep di Balai Desa Mandala, Rubaru, Sumenep, Selasa, (8/8/2023).
1304
ad

MEMOonline.co.id. Sumenep - Maraknya kasus kekerasan terhadap anak dibawah umur yang terjadi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, akhir - akhir ini, menjadi satu dari sekian banyak persoalan yang meresahkan dan mengkhawatirkan.

Sehingga permasalahan tersebut, menjadi atensi bagi Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sumenep untuk melakukan sejumlah pencegah dan pengendalian.

Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep, Madura.

Berlangsung di Pendopo Balai Desa Mandala, Kecamatan Rubaru, Selasa, (8/8/2023), giat sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap anak mendatangakan 2 materi untuk memberikan edukasi bagi sejumlah tamu undangan.

Dalam sambutannya, Kepala Dinsos P3A Sumenep Achmad Dzulkarnain melalui Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan anak Dr. dr. Dwi Ratnani mengatakan, saat ini marak terjadi kerasan dan pencabulan yang terjadi pada anak.

Kondisi ini semakin diperparah tatkala peristiwa bejat itu terjadi di lingkungan pendidikan dan dilakukan oleh oknum yang menyandang status sebagai tenaga pendidik.

"Lingkungan pendidikan seperti sekolah dan pondok pesantren yang seharusnya menjadi tempat anak-anak belajar justru menjadi ancaman bagi korban, dan ini akan menjadi ketakutan bagi para orang tua untuk menitipkan anaknya untuk belajar," kata Dr. dr. Dwi Ratnani.

Hal itu menurutku didasarkan pada beberapa kasus utamanya yang terjadi di lingkungan Kabupaten Sumenep beberapa waktu terakhir. Selain terjadi di lingkungan keluarga, namun juga merambat ke tempat pendidikan.

Sementara itu, Psikolog yang mewakili HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia) wilayah Sumenep, Chairun Nisaa', M.Psi., (Psikolog) dalam memberikan edukasi pada giat tersebut menyampaikan, bahwa ada banyak macam kekerasan yang bisa dialami oleh anak, baik dari kekerasan yang berasal dari internal (keluarga) ataupun eksternal (lingkungan).

"Ada banyak macam contoh kekerasan pada anak, baik secara verbal maupun nonverbal. Seperti kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual dan kekerasan sosial," ucap Chairun Nisaa'.

Lebih lanjut menurut Nisa, sapaan akrab anggota HIMPSI Sumenep, seorang anak harus mendapatkan perlindungan dari berbagai sisi untuk menghindari terjadinya kemungkinan buruk yang dapat merusak masa depannya. Terlebih bagi korban kekerasan seksual yang biasanya membuat korban minder dan tidak memiliki kepercayaan diri.

Sosialisasi ini dihadiri Kapala Desa (Kades) Mandala Modellir, Sekretaris Desa (Sekdes) Rofiq, anggota PKK, warga dan sejumlah undangan penting lainnya.

Penulis     :    Elok Andriani

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Lumajang- MD alias YF (51), warga Desa Wonogriyo, Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang, harus merasakan terjangan timah panas...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Sebanyak 478 personel kontingen Kabupaten Lumajang resmi dilepas oleh Bupati Indah Amperawati (Bunda Indah) untuk...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Tudingan miring terhadap kualitas pelayanan di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep terbantahkan dengan hadirnya Instalasi...

MEMOonline.co.id, Jember- Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember menuntut terdakwa Tradiska Prastyawan dengan hukuman penjara selama 3 tahun 6 bulan atas...

MEMOonline.co.id, Bogor- Dalam rangka memperingati Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543, Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Bogor...

Komentar