Mahasiswa Sebut Tambang Galian C Ilegal di Sumenep Akan Memicu Kemiskinan Ekstrem

Foto: Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sumenep (AMS) saat menggelar aksi mimbar bebas
1821
ad

MEMOonline.co.id. Sumenep - Munculnya lobang - lobang baru tambang ilegal atau galian c yang belakangan tumbuh bak jamur dimusim penghujan, akan mempengaruhi ekosistem dan infrastruktur, di Kabupaten Sumenep. Bahkan atas peristiwa itu, dapat menghantarkan kabupaten diujung timur Pulau Madura ini, pada kondisi kemiskinan ekstrem.

Hal itu disuarakan oleh salah seorang majasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sumenep (AMS), saat menggelar mimbar bebas atau panggung demokrasi, didepan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Jumat (7/4/2023) malam.

"Maraknya galian C ilegal dibiarkan begitu saja, sehingga ini akan berdampak pada kemiskinan yang ekstrem," ucapnya.

Wanita bernama Lina Wafia itu, dengan lantang menyuarakan penolakannya atas galian C ilegal yang banyak ditemukan di Kabupaten Sumenep dan belum ditangani, dengan dalih perizinannya merupakan wewenang dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.

Bukan tanpa alasan, menurutnya hadirnya tambang ilegal, tentu tidak memberikan sumbangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kepada Kabupaten Sumenep. Karena, hasil yang didapatkan dari aktivitas galian ilegal tersebut, masuk pada pribadi si pemilik tambang.

Sehingga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, harusnya merasa dirugikan dengan tambang ilegal yang menjamur di Bumi Sumekar.

Padahal, kata dia jika pemerintah dapat serius menertibkan seluruh tambang ilegal, maka akan ada tambahan PAD yang masuk ke Kabupaten Sumenep.

Sehingga, PAD tersebut dapat dialokasikan untuk memberikan bantuan, baik berupa uang tunai maupun fasilitas sebagai modal usaha, demi meningkatkan taraf perekonomian masyarakat Sumenep.

"Bukan dibiarkan begitu saja, seolah tidak peduli pada rakyat," ujarnya lantang.

Sementara itu, Korlap Aksi Ardiyanta Ali Candra membernarkan bahwa dampak galian C ilegal seperti banjir, tanah longsor, serta kerusakan fasilitas baik rumah maupun jalan, imbasnya tidak hanya pada lingkungan, namun juga sektor perekonomian.

Menurutnya, jika longsor menimpa perumahan yang ditempati oleh masyarakat, maka perekonomian di daerah setempat dapat dipastikan akan mengalami kemerosotan yang sangat signifikan.

"Tentu perekonomian masyarakat akan merosot akibat hal itu," tandasnya.

Untuk itu, AMS mendesak agar seluruh pihak terkait dapat segera turun tangan secara serius dalam menangani permasalahan tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan rumah mengalami retak-retak dan nyaris roboh, serta jalan di Desa Kasengan, Kecamatan Manding ambles, yang diduga merupakan dampak dari adanya galian C ilegal di sekitar lokasi.

Penulis     :    Alvian

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Lumajang- Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) menyampaikan pesan penting yang menggugah kesadaran publik nasional: rumah...

MEMOonline.co.id, Palu- Musyawarah Nasional (Munas) II Pro Jurnalismedia Siber (PJS) resmi dibuka oleh Gubernur Lemhanas RI, Dr. TB Ace Hasan...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Komunitas Kanca Pendidikan (KKP) Kabupaten Sumenep sukses menggelar kegiatan edukatif dan inspiratif bertajuk Lomba...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Abdillah Irsyad Camat Tempeh Kabupaten Lumajang, merespon peristiwa indikasi kecurangan dalam tahapan seleksi/penjaringan...

MEMOonline.co.id, Jember- Seorang pria berinisial A, Warga desa Bangsalsari kecamatan Bangsalsari, yang merupakan terlapor dugaan pencabulan anak di...

Komentar