Aktivis Tambang Ilegal di Sumenep Tumbang Dua Hari Gelar Aksi Mogok Makan Didepan Kantor Bupati

Foto: Tolak Amir, saat melakukan aksi tolak tambang galian C di depan Kantor Bupati Sumenep pada, Kamis (2/3/2023)
1676
ad

MEMOonline.co.id. Sumenep - Salah satu aktivis tambang ilegal yang berstatus mahasiswa Kampus Universitas Wiraraja, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terpaksa dilarikan ke rumah sakit umum daerah setempat, lantaran ditemukan pingsan setelah dua hari melakukan aksi seorang diri, dan mogok makan. Kamis, (02/03/2023).

Tolak Amir, si aktivis nekat yang melakukan aksi heroiknya terkait maraknya tambang galian c ilegal seorang diri di depan Kantor Bupati Sumenep itu, dimulai sejak Rabu, (1/3/2023) hingga Kamis, (2/3/2023).

Tidak cuma membentangkan poster seruan penutupan tambang galian c ikegal yang kini marak di Sumenep. Meliankan ia juga mogok makan sejak memulai aksi nyentriknya itu.

Hal itu ia lakukan dalam rangka merespon maraknya tambang galian C yang beroperasi secara ilegal di kota yang mendapat sebutan "Kota Keris".

Amir, sapaan akrab aktivis tersebut mengatakan, bahwa selain membahayakan alam, tambang juga dapat mengancam kesehatan warga sekitar dan menyebabkan kerusakan alam di Sumenep.

"Debu-debu yang bertebaran pada saat proses penggalian, bisa membahayakan pada sistem pernapasan. Kemudian, alam sebaiknya dijaga dan dilindungi, bukan malah dirusak,” katanya.

Ada banyak tambang galian C di Sumenep yang beroperasi secara ilegal, salah satunya di Desa Kebun Agung, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep.

"Lalu, sebelumnya tidak ditemui oleh bupati, maka hari ini akan kembali melakukan aksi,” ungkapnya, Kamis (2/3/2023).

Akan tetapi, karena aksinya yang membahayakan tersebut, Amir akhirnya harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moh. Anwar Sumenep, karena pingsan dan terkapar di jalan.

“Kata dokter, pingsannya Amir disebabkan kelelahan dan tidak makan. Apalagi saat melakukan aksi di hari pertama dalam kondisi hujan,” ungkap Aisyah, seorang perempuan yang ikut menolong Amir ke RSUD.

Berdasarkan pantauan, kondisi Amir terkini sedang diinfus dan harus menggunakan tabung oksigen.

“Besok jika memungkinkan, akan tetap dilanjutkan. Karena mereka (Pemkab Sumenep, red.) sama sekali tidak memiliki hati nurani dan kepedulian terhadap alam,” katanya, sambil ditenangkan oleh teman-temannya.

Penulis     :    Elok Andriani

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Surabaya- Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXVIII yang dilaksanakan di Kota Surabaya pada Kamis 25 April 2024, Kementerian...

MEMOonline.co.id, Kota Bekasi- Pemerintah Kota Bekasi dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Formkopimda) Kota Bekasi menyelenggarakan upacara...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat, Kaliboto Kidul Koramil 0821/12 Jatiroto Serka...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Dalam upaya menjaga lingkungan yang bersih dan sehat, TNI dan warga Desa Karanganyar Kecamatan Yosowilangun Kabupaten...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Kapolsek Klakah AKP Khoirin Hariyanto, mengapresiasi internal PT. KAI Daop 9 khususnya Kepala Stasiun Klakah, dalam ranah...

Komentar