Tak Ingin Punah, Disbudparpora Sumenep Bangkitkan Kembali Kesenian Klenengan Melalui Siswa SD/SMP

Foto: Siswa SD menampilkan musik tradisional Klenengan di Museum Keraton Sumenep, Rabu (21/12/2022).
1583
ad

MEMOonline.co.id. Sumenep - Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, membangkitkan kembali kesenian klenengan yang hampir punah, melalui siswa SD/SMP.

Hal itu dilakukan, karena Disbudparpora Sumenep tidak ingin kesenian tradisonal tersebut punah, lantaran tidak ada generasi yang melanjutkan.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Sumenep (Disbudparpora) Moh. Iksan, mengaku sangat mendukung penuh semua kegiatan kesenian, utamanya musik Klenengan.

"Kami dukung, malah kami rangkul semua komunitas kesenian. Bahkan untuk klenengan kami sudah kerjasama dengan beberapa sekolah SD dan SMP untuk diadakan ekstrakurikuler," ujarnya, Rabu (21/12/2022).

Bahkan dirinya sudah membuatkan jadwal khusus untuk penampilan klenengan, dan ditempatkan di Museum Keraton Sumenep, yang berlokasi di jalan Dr. Sutomo No. 6, Desa Pajagalan, Kecamatan Kota.

Sebab menurutnya, musik tradisional harus terus diperkenalkan kepada generasi penerus, agar kesenian ini tidak punah serta terus dicintai oleh generasi muda.

"Biar ada regenerasi. Kalau yang main anak-anak juga lebih menarik," terangnya.

Sementara Moh. Rifa'i sebagai pendamping Klenengan sekaligus pendiri Sanggar Karawitan Kuda Panoleh dan Putri Ayu ini menjelaskan, sanggar yang didirikannya sejak April 2004 lalu, ingin terus menunjukkan kepada masyarakat tentang nilai seni Karawitan atau yang lebih dikenal dengan nama Klenengan.

"Klenengan ini sering ditampilkan kalau ada tamu penting di Pendopo, kadang juga di acara pernikahan," jelasnya.

Bahkan dengan adanya dukungan dari Pemerintah Kabupaten, dirinya mengaku sangat terbantu dalam mengenalkan kesenian klenengan kepada generasi muda.

Sebab Disbuparpora Sumenep, sudah memberikan jadwal seminggu dua kali untuk para siswa berlatih di Pendopo Keraton.

"Sekarang sudah banyak yang tergabung di kesenian ini. Jika dulu hanya diminati kaum laki-laki, sekarang siswa perempuan pun ikut menabuh klenengan," tuturnya.

Oleh sebab itu, Rifa'i berharap kesenian klenengan ini terus dilestarikan, agar kesenian tradisional tersebut menjadi ciri khas musik tradisional Sumenep.

Penulis      :    Gita Larasati

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur atas dukungan sinergi dan...

MEMOonline.co.id, Jember- Tidak ada tulang Jasad Manusia ataupun bekas pernah terjadi pemakaman di areal yang diduga sebagai makam Pahlawan 45...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PCNU Sumenep akan kembali menyelenggarakan Festival Sapparan Budaya....

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, kembali meraih penghargaan dalam ajang "Satu Inspirasi" yang digelar oleh B...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Sejumlah bangunan dan gudang semi permanen di Dusun Ageng, Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Sumenep, Jawa Timur...

Komentar