Dalam Kongres XXXVIII GMKI, Yohanes Masudede: Money Politic Merusak Paradigma Bangsa

Foto: Yohanes Masudede
1253
ad

MEMOonline.co.id, Sulawesi Selatan - Dinamika yang cukup alot dan tarik ulur terjadi dalam Kongres XXXVIII Gerakan Mahasiswa Kristen yang berlangsung di Tana Toraja Provinsi Sulawesi Selatan sejak 22 November - 30 November 2022 yang kini telah memasuki hari ketujuh.

Yohanes Masudede, S.H., M.H., bakal calon Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) mewanti-wanti adanya potensi praktik politik uang jelang pemilihan Ketua GMKI Masa Bakti 2022-2024.

Dirinya menekankan pentingnya menghindari money politic demi terciptanya pemilihan yang sehat tanpa intervensi.

“Dalam kongres kali ini saya minta kepada teman-teman peserta agar menghindari iming-iming dan janji manis dari bakal calon dan menghindari adanya praktik politik uang,"  ucap Yohanes kepada awak media, Senin (28/11/2022).

Kepada para peserta kongres, Yohanes juga mengatakan supaya menjadi pemilih cerdas, kritis, substantive dan anti main uang.

“Karena sangat berbahaya bagi demokrasi, merusak paradigma anak-anak muda Kristen dan ini akan sangat mempengaruhi manajemen organisasi yang korup. Hasil dari pemimpin yang seperti itu menghasilkan pemimpin dengan kualitas rendah,” kata Yohanes.

"Ini merupakan forum tertinggi bagi Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, kegiatan ini  dihadiri seluruh cabang se Indonesia serta senior - senior turut menyaksikan," ungkapnya.

Sekertaris fungsi Organisasi Pengurus Pusat GMKI Masa Bakti 2020-2022 yang juga salah satu kandidat ketua umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) ini menyampaikan bahwa Rumah GMKI merupakan sebuah organisasi pengkaderan yang bercirikan kemahasiswaan, ke-Kristenan dan ke-Indonesiaan (Nasionalis).

"Organisasi ini memiliki tujuan utama dalam membina generasi muda kristen Indonesia agar memiliki integritas dan komitmen dalam pelayanannya. Jika kita melihat historis sepak terjang GMKI 72 tahun tentunya kita akan merasakan hal yang berbeda antara masa lalu dan GMKI masa kini,” jelas Yohanes.

Menurutnya diperlukan kehati-hatian dalam memilih pemimpin. Jangan asal, bisa menjadi pemipin bagi semua dan paling penting adalah para calon merupakan kader terbaik.

“Semua kandidat yang akan bertarung di kongres kali ini adalah kader terbaik GMKI. Jika kita sayang terhadap organisasi yang kita cintai ini. Tentu harus lebih teliti memilih agar menghasilkan pemimpin yang benar-benar membawa arah GMKI sebagai organisasi pelayanan dan pengkaderan bukan sekedar berkuasa karena dorongan tertentu,” harapnya.

Penulis    : Bambang

Editor      : Udiens

Publisher : Syafika Auliya

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur atas dukungan sinergi dan...

MEMOonline.co.id, Jember- Tidak ada tulang Jasad Manusia ataupun bekas pernah terjadi pemakaman di areal yang diduga sebagai makam Pahlawan 45...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) PCNU Sumenep akan kembali menyelenggarakan Festival Sapparan Budaya....

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, kembali meraih penghargaan dalam ajang "Satu Inspirasi" yang digelar oleh B...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Sejumlah bangunan dan gudang semi permanen di Dusun Ageng, Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Sumenep, Jawa Timur...

Komentar