Konsolidasi dan Ziarah Spiritual GMRI di Jawa Tengah Bagian Upaya Menjadikan Borobudur Pusat Peradaban Dunia 

Foto: Bhikkhu Ditthi Sampanno
1410
ad

MEMOonline.co.id, Lereng Sindoro - Usai kunjungi Candi Mendut dan Candi Borobudur dalam safari ke Jawa Tengah dan sekitarnya pada 24-26 September 2022, Tim GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) telah berdiskusi bersama sejumlah paguyuban dan organisasi masyarakat hingga bercengkrama dengan Bhikkhu Ditthi Sampanno, Kepala/ Rektor Sekolah Tinggi Agama Buddha Smaratungga Boyolali. 

Namun sebelum itu, saat menikmati suasana pagi di pelararan komplek Candi Mendut, keberuntungan sudah tampak dari perjumpaan dengan Bhikhu Sri Panyavaro Mahathera, satu diantara tokoh pendiri GMRI bersama Gus Dur dan Susuhunan Paku Buwono XII serta Prof. Dr. KH. Muhammad Habib Chirzin.

Pertemuan sekonyong-konyong dengan Bhikhu Sri Panyavaro Mahathera diluar jadwal agenda Tim GMRI ini, menurut Eko Sriyanto Galgendu merupakan semacam isyarat dari langit yang memberi restu semua program luhur GMRI demi dan untuk bangsa serta negara Indonesia yang akan segera bangkit menjadi pusat serta pemimpin dunia.

Lalu dalam tema utama diskusi yang berlangsung dan dihadiri oleh Wahyudi selaku tokoh pemuda telah merinci secara mendetail tahapan dari program untuk mengangkat Candi Borobudur sebagai pusat peradaban dunia juga obyek ziarah spiritual bagi seluruh bangsa di dunia.

Untuk mewujudkan semua itu, Tim GMRI telah merancang serangkaian acara pertemuan agung persaudaraan bangsa-bangsa dan lintas agama di Jakarta pada awal Oktober 2022, kemudian akan dilanjutkan di Yogyajarta akhir Oktober 2022 hingga akhirnya di Bali, pada pertengahan November 2022. 

Program tersebut, menurut Eko Sriyanto Galgendu selaku Ketua Umum GMRI telah mendapat sambutan serta kesiapan untuk memberikan dukungan dalam pelaksanaannya nanti.

"Selesai menikmati suasana malam di kawasan Candi Borobudur, pada 26 September pagi harinya Tim GMRI hendak sowan ke kediaman Ketua Dewan Pembina GMRI, Prof. Dr. KH. Muhammad Habib Chirzin di Desa Ngrajek Borobudur Magelang," tutur Eko Sriyanto Galgendu.

"Namun karena Prof. Habib Chirzin sedang check up kesehatan, maka Tim meninggalkan pesan persurat dan melanjutkan perjalanan ziarah ke makam Kholil Asyhari di Pondok Pesantren Darul Muttaqien Selopampang Temanggung Jawa Tengah," ungkapnya.

Ziarah spiritual pun terus berlanjut ke Umbul Jumprit di Lereng Gunung Sindoro yang bagi kalangan pelaku spiritual terbilang wingit itu, hingga melaksanakan Shalat Maghrib di lokasi yang banyak dihuni oleh monyet-monyet jinak dan menggemaskan bagi para pengunjung dan warga yang melintas di kawasan tersebut.

"Hajat besar GMRI ini pun sudah mendapat restu berbagai pihak, termasuk dari perspektif spiritual," ungkap Eko Sriyanto Galgendu yang juga telah matang merancang misi kunjungan spiritual dalam membangun jalinan persaudaraan dengan bangsa-bangsa untuk tahap pertama di kawasan Asean.

"Jadi Safari Tim GMRI semacam konsolidasi dan ziarah spiritual ke Jawa Tengah adalah bagian dari upaya spiritual untuk mematangkan pelaksanaan program besar yang akan segera digelar dalam waktu dekat untuk memposisikan Indonesia sebagai pusat peradaban dan spiritual dunia," pungkas Eko Sriyanto Galgendu.

Penulis   : Bambang/Jacob Ereste 

Editor      : Udiens

Publisher : Syafika Auliya.

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pelaksanaan Kalender Event yang digelar Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur melalui Diaspora setempat,...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Ngatmini (50) warga Dusun Sriti Desa Sumber Urip Pronojiwo Lumajang, dievakuasi petugas gabungan TNI Polri dibantu warga...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Ketua DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, Abdul Hamid Ali Munir, mengajak seluruh masyarakat memanfaatkan Ketua DPRD...

MEMOonline.co.id, Trenggalek- Bima Wahyu Syahputra atau yang lebih dikenal Bima adalah seorang travel content creator asal Indonesia yang lahir di...

MEMOonline.co.id- Rasa cemas saya pun sulit untuk sekedar diredakan, apalagi hendak dihilangkan, atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) jika tidak...

Komentar