Pakaian Adat Bali 'Hiasi' Karnaval di Jember, Misjo: Jaga Kerukunan antar Agama

_Foto: Karnaval berlangsung di Terminal Pakusari, Jember._
1972
ad

MEMOonline.co.id. Jember - Minggu (21/8/3022), Warga Pemerintah Desa (pemdes) Pakusari, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, menggelar karnaval budaya.

Sejumlah warga melakukan arak-arakan dari terminal-Kec. Pakusari dengan menampilkan simbol-simbol budaya yang ada di Indonesia.

Langkah ini dilakukan sebagai upaya memperkokoh toleransi beragama, tampak cukup seru dan menjadi hiburan tersendiri bagi warga.

Karnaval budaya yang digelar tersebut yakni menampilkan berbagai macam budaya dan kesenian yang ada di Indonesia.

Mulai dari budaya adat Bali, suku Dayak, Ogo-ogo dan banyak lainya, hingga musik mengiringi festival tersebut.

Karnaval juga menampilkan ogoh-ogoh yang merupakan kesenian budaya orang Bali.

Pakaian adat yang dikenakan peserta karnaval sangat bervariasi dan menampilkan sebagian besar budaya Indonesia yang beraneka ragam.

Rombongan karnaval dengan berbagai simbol budaya dan pakaian adat Indonesia itu berjalan lancar dengan mengelilingi jalan umum.

Pawai ini membuat masyarakat sekitar antusias.

Banyak warga berjejer di pinggir jalan untuk menyaksikan karnaval budaya. Beberapa warga juga mengabadikannya dengan ponsel.

Kepala Desa (kades) Pakusari Misjo, mengatakan karnaval digelar untuk memeriahkan HUT RI - 77.

Karnaval katanya dikemas dengan mencampurkan seni budaya yang ada di Indonesia.

"Tujuannya adalah bagaimana mempererat silaturahmi kita sebagai umat beragama dan antar insan manusia yang ada di Jember. Agar sama-sama membangun kota nya sendiri. Sama-sama menciptakan rasa harmonis antar umat," kata Misjo.

Menurut Misjo, dengan menampilkan budaya Indonesia yang beragam, diharapkan tercipta lingkungan yang lebih baik.

Menurutnya budaya di Indonesia akan lestari dan tidak lekang oleh zaman.

Oleh karena itu, ia pun juga mengajak masyarakat untuk menjaga seni budaya Indonesia.

"Dengan budaya, dengan seni, hidup itu akan menjadi indah. Hidup itu akan menjadi damai," ujarnya.

Misjo, memastikan karnaval yang digelar ini untuk memperkokoh toleransi beragama.

Sebab, di kabupaten Jember, kata dia dihuni tidak hanya umat Hindu saja tetapi juga umat beragama lainnya. 

Penulis      :    Zainullah

Editor        :   Udiens

Publisher  :   Satrio Pininggit

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- KPU Sumenep resmi mengumumkan hasil verifikasi administrasi bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep pada Sabtu...

MEMOonline.co.id, Jember- Bagi masyarakat yang memiliki anak penyandang disabilitas juga tidak perlu minder, tumbuhkan kepercayaan diri pada mereka...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Setelah sekian lama publik bertanya-tanya siapa gerangan oknum Event Organizer (EO) pemborong ratusan event di Kalender...

MEMOonline.co.id, Jember- Proyek irigasi yang terletak di jalan pintas menuju Bonlancing, Dusun Krajan, Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger, Kabupaten...

MEMOonline.co.id, Jember- Bupati Jember, Hendy Siswanto, menegaskan bahwa seluruh aktivitas pertambangan ilegal di wilayah Jember harus ditindak...

Komentar