
MEMOonline.co.id. Jember&
Acara yang digelar di lantai 3 kampus Unipar Jember di hadiri oleh Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA). St. Fanatus Syamsiah S.HI.,M.Si., Rektur GPP, Sri Sulistiani, Pada Rabu (25/5/2022).
Fanatus Syamsiyah menjelaskan, kampus adalah rumah yang cepat tanggap dalam menanggulangi kekerasan seksual di Kampus.
“Kampus dapat menjadi ruang yang aman dari kekerasan seksual tentang pencegahan dan penanganan Kekerasan di Kampus,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Fanatus Syamsiyah meminta kepada seluruh yang hadir untuk menjaga bersama-sama kondusifitas kampus dan menangani kasus kekerasan di lingkungan kampus.
Jika hal itu terjadi kekerasan, terutama tentang gender, pihaknya tidak langsung memproses hukum. Kampus dapat menyediakan wadah untuk melindungi dan membantu dalam penanggulangan kekerasan seksual dalam kampus.
“Mari wujudkan bersama Kampus Responsive Gender “Zero Tolerance” pada kekerasan terhadap kerja penanganan perlindungan dan pemulihan korban kekerasan seksual. Dan kekerasan berbasis gender perlu dilakukan oleh seluruh sivitas akademika di Perguruan Tinggi,” tutupnya.
Kata Fanatus Syamsiyah, SK Rektor tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di kampus itu bagian dari jembatan penegakkan kemanusiaan dalam ranah akademik dan political will. Karena itu harus dikawal sepanjang hayat dan dikandung badan.
Sementara, Direktur GPP Jember, Sri Sulistiani mengatakan, kerjasama yang di sepakati lebih fokus pada edukasi dan penanganan kasus kekerasan pada perempuan saja.
"Kerjasamanya juga meliputi peningkatan SDM melalui seminar, pelatihan, dan yang lainnya," pungkasnya. Penulis : Zainullah Editor : Udiens Publisher : Isma
Technology